Padangsidimpuan (ANTARA) - Sebanyak 29 orang putri Kota Padangsidimpuan berkompetisi dalam pemilihan Putri Pariwisata Kota Padangsidimpuan Tahun 2021 yang digelar oleh Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Padangsidimpuan.
Bertempat di Aula Keboen Bunga Matahari Batang Bahal, Padangsidimpuan Batunadua, Rabu (1/12) Wakil Walikota Padangsidimpuan, Ir. H. Arwin Siregar membuka secara resmi kegiatan tersebut dengan kurangnya disiplin protokol kesehatan.
Dalam kesempatan itu menyampaikan, ajang pemilihan Putri Pariwisata Kota Padangsidimpuan yang setiap tahunnya rutin digelar, diharapkan mampu melahirkan duta yang berwawasan luas dan akan memajukan kepariwisataan dan kegiatan sosial lainnya di Padangsidimpuan.
“Kekayaan seni budaya di Padangsidimpuan, akan menjadi representasi bakat dan sekaligus melestarikan seni dan budaya tersebut," katanya.
Ia berharap, agar dalam ajang pemilihan putri pariwisata ini, para peserta dapat memberikan penampilan maksimal dan tetap menjunjung tinggi sportivitas.
“Saya mengharapkan para peserta dapat memberikan penampilan yang maksimal, tetap menjunjung sportivitas dan percaya diri, Saya juga berpesan, peserta yang terpilih nanti agar terus dibina dan diarahkan,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Padangsidimpuan, Ali Hotman menyampaikan ajang pemilihan putri pariwisata ini bertujuan untuk melestarikan wisata daerah. Sekaligus sarana pengembangan potensi bakat, kreativitas dan kecerdasan para generasi mudi untuk menjadi figur yang dapat berperan dalam mempromosikan kekayaan seni, budaya dan wisata di Kota Padangsidimpuan.
Baca juga: Berikut nama lulus tes administrasi dan wawancara lelang jabatan Pemkot Padangsidimpuan
Sebelumnya, Kepala Bidang Pariwisata Hamdan Damero, melaporkan kegiatan pemilihan Putri Pariwisata Kota Padangsidimpuan 2021 ini bertujuan untuk pembangunan dunia pariwisata serta melestarikan nilai-nilai seni dan budaya nasional.
Ia juga menjelaskan bahwa kriteria penilaian putri pariwisata senantiasa ditingkatkan kualitasnya, dengan menitikberatkan pada keterpaduan seluruh komponen penilaian secara menyeluruh, seperti pengetahuan umum, sejarah dan kebudayaan daerah, pariwisata dan public speaking, etika berbusana, penguasaan bahasa, psikologi dan pengembangan diri.