Medan (ANTARA) - Praktisi kesehatan Dr dr Lili Rohmawati, SpA menilai percepatan program vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak usia 12-17 tahun di Kota Medan sebagai langkah tepat untuk melindungi anak dari bahaya virus corona baru.
"Hal ini sesuai kejadian kasus konfirmasi COVID-19 anak di Sumatera Utara yang semakin meningkat sejak Mei 2021, dan Kota Medan merupakan domisili kasus COVID-19 anak terbesar," kata Lili di Medan, Jumat (9/7).
Lili yang juga merupakan anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Utara ini menerangkan, setiap anak yang akan mendapat vaksinasi akan di skrining atau uji penapisan terlebih dahulu terhadap kesehatan dirinya.
Baca juga: Pemkot Medan targetkan vaksinasi 1.000 anak usia 12-17 tahun per hari
Bila anak dinyatakan sehat, mereka mendapat suntikan vaksinasi COVID-19 untuk dosis pertama, dan akan diulang lagi pada 28 hari kemudian dosis kedua.
Pemerintah Kota Medan memulai program vaksinasi COVID-19 anak usia 12-17 tahun dengan menargetkan 1.000 anak disuntik vaksin setiap hari, mulai Rabu (7/7).
"Jika ditinjau dari segi medis, pemberian vaksinasi anak ini sangat diperlukan untuk melindungi dari ancaman COVID-19. Dan langkah Wali Kota Medan memulai vaksinasi anak sangat tepat," katanya.
Baca juga: RS USU fasilitasi vaksinasi COVID-19 terhadap anak
Sebagai anggota IDAI Sumatera Utara, ia mendukung program vaksinasi anak, baik secara rutin atau khusus sesuai yang dijalankan pemerintah dalam meningkatkan kekebalan tubuh.
"Kita harapkan vaksinasi ini bisa menekan penyebaran COVID-19, dan melindungi anak-anak kita," ujar Lili yang juga dosen di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.*