Chicago (ANTARA) - Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, karena dolar AS tetap di bawah tekanan.
Prospek lebih banyak stimulus dari pemerintahan baru Presiden Joe Biden mendukung daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi, namun di sisi lain menurunkan nilai tukar mata uang.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, melonjak 10,3 dolar AS atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 1.840,20 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Senin (18/1/2021), emas berjangka terangkat 6,90 dolar AS atau 0,38 persen menjadi 1.836,80 dolar AS.
Baca juga: Emas berakhir menguat dari penurunan tajam, terangkat harapan stimulus AS
Harga kontrak emas berjangka anjlok 21,5 dolar AS atau 1,16 persen menjadi 1.829,90 dolar AS pada Jumat (15/1/2021), setelah turun 3,5 dolar AS atau 0,19 persen menjadi 1.851,40 dolar AS pada Kamis (14/1/2021), dan bertambah 10,7 dolar AS atau 0,58 persen menjadi 1.854,90 dolar AS pada Rabu (13/1/2021).
Nilai dolar AS harus ditentukan oleh pasar, kata Janet Yellen, calon untuk Menteri Keuangan kabinet Presiden AS terpilih AS Joe Biden, kepada anggota Senat pada sidang pengesahannya, Selasa (19/1/2021).
Yellen juga menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan tindakan bantuan dan menggarisbawahi kedalaman krisis ekonomi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas.
Dolar "akan didorong oleh kekuatan pasar dan untuk saat ini, kekuatan pasar mengarah ke dolar yang lebih rendah," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.
Indeks dolar tergelincir dari level tertinggi empat minggu di sesi terakhir, membuat emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
"Selama kami mendapatkan momentum ini (dalam ekuitas) pada aspek positif, itu membuat harga emas diperdagangkan relatif dalam kisaran tertentu," kata Jeffrey Sica, pendiri Circle Squared Alternative Investments. Kemungkinan lebih banyak stimulus sangat positif untuk emas, ujarnya lagi.
"Anggota-anggota bank sentral global menyadari bahwa meskipun pasar ekuitas berjalan baik, ekonomi yang mendasarinya masih sangat lemah dan langkah-langkah stimulus diperlukan," kata Michael Langford, direktur penasehat perusahaan AirGuide.
Investor juga menunggu pelantikan Biden pada Rabu waktu setempat, di tengah langkah-langkah keamanan yang telah ditingkatkan setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol AS.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 45,4 sen atau 1,83 persen menjadi ditutup pada 25,32 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April naik 2,1 dolar AS atau 0,19 persen menjadi menetap di 1.092 dolar AS per ounce.
Harga emas melonjak saat dolar AS tertekan prospek stimulus
Rabu, 20 Januari 2021 6:44 WIB 604