Medan (ANTARA) - Sumatera Utara kembali berduka usai salah seorang dokter yang bertugas menangani pasien Covid-19 meninggal dunia.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumut Aris Yudhariansyah di Medan, Selasa (4/8) mengatakan Dokter Andhika Kesuma Putra yang mendedikasikan dirinya untuk merawat para pasien Covid-19 meninggal dunia 1 Agustus 2020, karena terpapar OVID-19.
Andhika merupakan salah satu dokter spesialis paru yang memiliki karier cemerlang di Sumut. Selama pandemi dia pernah bertugas di Rumah Sakit (RS) GL Tobing selain juga bertugas di RS Colombia Asia.
Baca juga: 1.396 pasien positif COVID-19 dirawat di RSD Wisma Atlet
"Almarhum dokter Andhika selama masa pandemi COVID-19 mendedikasikan dirinya untuk membantu percepatan penanganan COVID-19 di Provinsi Sumut. Dia melakukan perawatan langsung kepada pasien yang terpapar COVID-19," katanya.
Aris meminta kepada masyarakat agar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan, karena ini merupakan cara paling ampuh untuk menghambat penyebaran OVID-19.
Dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin akan dapat mengurangi beban tugas tenaga medis dalam melakukan perawatan pasien COVID-19.
Selain menyuci tangan teratur, menggunakan masker, menjaga jarak dan meningkatkan daya tahan tubuh, masyarakat juta diminta tetap mengurangi interaksi/kontak dengan orang lain.
Baca juga: Tiga menteri Gambia positif virus corona
GTPP Covid-19 Sumut juga meminta kepada masyarakat segera mandi setelah beraktivitas di luar dan berganti pakaian sebelum berinteraksi dengan keluarga.
"Kita dapat ambil pelajaran dari kasus di atas kalau protokol kesehatan harus dijalankan secara keseluruhan dengan benar baik berada di rumah ataupun di tempat umum. Ini harus kita lakukan bersama-sama agar mengurangi risiko paparan COVID-19 sehingga meringankan beban para dokter dan tenaga medis lainnya dalam melakukan perawatan,” tambah Aris.
Sementara itu, peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumut masih belum menunjukkan penurunan.
Hingga Senin (3/8) konfirmasi bertambah 56 orang menjadi 4.193 kasus, suspek bertambah 38 orang menjadi 498 kasus dan meninggal bertambah 2 orang menjadi 204 kasus. Namun, kesembuhan juga bertambah 39 orang menjadi 1.652 kasus.
Aris menambahkan, COVID-19 bisa dilawan dengan cara gotong royong dan komitmen yang menyeluruh baik dari pemerintah juga dari masyarakat.
“Pemerintah punya komitmen, masyarakat pun kami yakin punya komitmen baik tingkat desa hingga keluarga, tetapi harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebagian orang. Dengan semangat gotong royong dan saling melindungi kita pasti bisa mengatasi pandemi ini,” tegas Aris.
Masyarakat diminta ringankan beban tenaga medis dengan disiplin prokotol kesehatan
Selasa, 4 Agustus 2020 12:26 WIB 1126