Medan (ANTARA) - Walau COVID-19 belum tahu kapan berakhir, namun sesuai tekad Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo "pertanian tidak boleh berhenti".
"Negara sedang dalam kondisi yang tidak biasa. Sebagai pejabat pemerintah di bidang pertanian harus hadir demi menyelamatkan 267 juta jiwa penduduk Indonesia." demikian ungkapan Mentan SYL.
Hal itu pula mendorong semangat Polbangtan Medan di bawah binaan Kementan RI mendorong para mahasiswanya untuk berbuat dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada.
Baca juga: Pandemi COVID-19, Polbangtan Medan tetap semangat dampingi petani
"Virga Anita Siregar salah satunya, mahasiswa semester 2 Prodi Teknologi Produksi Tanaman Perkebunan Polbangtan Medan ini selama proses belajar secara online namun tidak menyiakan waktunya," kata Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini, Kamis (4/6).
Semasa COVID-19, Virga katanya, manfaatkan pekarangan rumahnya di Lubuk Raya, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara sebagai sumber pangan keluarga dengan media tanam polybag dengan tanaman sawi manis, cabai, kunyit putih, dan temulawak.
Baca juga: Mahasiswi Polbangtan sebut 1 meter lahan kosong cukup berarti untuk kehidupan
"Tujuannya meningkatkan ketersediaan serta pemanfaatan pangan rumah tangga serta pendapatan keluarga, mengingat pandemi telah memengaruhi berbagai sektor kehidupan perekonomian," ujarnya.
Virga mengatakan, agar tanaman menggunakan polybag tetap tumbuh subur, kata dia, memerlukan intensitas penyiraman yang teratur, namun tidak perlu terlalu banyak karena akan menghambat proses pertumbuhan tanaman.
"Lakukanlah secukupnya dalam waktu tertentu yaitu pagi dan sore hari. Sebagai pupuk kita dapat menggunakan air beras sebagai pupuk organik cair sehingga bernilai ekonomis," sebutnya.
Mahasiswa Polbangtan Medan ini buktikan pertanian tidak berhenti ditengah COVID-19
Kamis, 4 Juni 2020 18:28 WIB 1447