Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tetap memprioritaskan program pembangunan sebagai daerah agraris karena potensinya yang masih cukup besar.
"Salah satu langkah yang akan terus dilakukan agar tercipta daerah agraris adalah dengan memetakan produksi - produksi unggulan," ujar Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi di Serdangbedagai, Sumut, Selasa.
Dia mengatakan itu saat membuka Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA) Tingkat Provinsi Sumut Tahun 2019.
Selain pemetaan produksi, katanya Pemprov Sumut terus berupaya mendorong tingkat produksi termasuk menjaga harga jual petani.
Dengan demikian, katanya, akan terbentuk daerah agraris dengan kehidupan petani yang lebih sejahtera.
"Pemprov Sumut sedang menyusun berbagai strategi untuk menggenjot produksi pertanian Sumut," katanya.
Dia menegaskan dengan pemetaan produksi, maka produksi dan kebutuhan bisa diketahui jelas.
"Kerja sama antardaerah untuk saling mengisi kebutuhan pasar juga akan dilakukan sehingga harga jual bisa stabil," katanya.
Kestabilan harga dinilai penting karena bukan saja untuk kepentingan petani agar bisa mengetahui pasti pendapatannya.
Tetapi juga untuk kepentingan pemerintah mengawal inflasi.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut Dahler selaku Ketua Panitia Peda KTNA menyebutkan, kegiatan itu
bertujuan untuk menjadi ajang silaturahim bagi petani dan nelayan se-Sumut sekaligus ajang mempertunjukkan inovasi produk pertanian kabupaten/kota Sumut.
Selain itu, katanya Peda KTNA juga menjadi bentuk persiapan Sumut untuk mengikuti Pekan Nasional (Penas) XVI tahun 2020 di Padang.
"Harapannya Sumut akan menjadi kontingen yang memperoleh penghargaan di acara Penas," katanya.
Baca juga: Pemprov Sumut tunggu keputusan pusat soal keramba di Danau Toba
Baca juga: Pemprov Sumut segera bahas tingginya kecelakaan di perlintasan Kereta Api
Baca juga: Pemprov Sumut usulkan Asahan dapat penghargaan Kabupaten Sehat