Aekkanopan (ANTARA) - Masyarakat Marbau yang kesal karena sungai di tempat mereka menghitam melakukan investigasi, Rabu. Hasilnya, mereka menemukan pipa ‘misterius’ yang diduga sebagai sarana untuk membuang limbah ke Sungai Marbau.
Pipa yang airnya ke sebuah sungai kecil dan airnya mengalir ke Sungai Marbau tersebut berada di Berangir. Masyarakat menduga pipa tersebut berasal dari Pabrik Kelapa Sawit PTPN IV Berangir Kecamatan Na IX-X.
Pipa itu berada di lokasi yang banyak terdapat tanaman bambu dan semak. Sehingga jika tidak diperhatikan secara seksama, tidak diketahui kalau di tempat itu terdapatt sebuah pipa.
Menindaknjuti temuan itu, puluhan masyarakat Marbau yang terdiri dari berbagai elemen seperti beberapa OKP itu pun mendatangi PKS di perusahaan milik BUMN tersebut. Mereka menggelar aksi dan meminta pertanggungjawaban dari perusahaan tersebut.
Warga merasa kesal, di saat jarang turun hujan sekarang ini, Sungai Marbau malah menghitam. Diduga hal itu dikarenakan pencemaran akibat adanya limbah yang dibuang ke sungai tersebut.
Menanggapi perisitwa tersebut anggota DPRD Labuhanbatu Utara Hendriyanto SE mensinyalir, pipa yang ditemukan masyarakat itu diduga milik perusahaan itu dan merupakan saluran pembuangan limbah.
"Setelah kami telusuri, ternyata ada pipa pembuangan yang menuju ke sungai Marbau. Diduga dari PTPN IV Berangir,” ujar pria yang juga Ketua DPD KNPI Labura tersebut.
Dikatakannya, perusahaan itu memang memililiki ijin line aplikasi, namun izin membuang limbah tidak dimilikinya. “Kami akan buat laporan ke Dinas Lingkungan Hidup dengan tembusan ke Polres dan Polda. Mohon bantuan masyarakat untuk pengawalan ini," terangnya.
Kasus pencemaran terhadap Sungai Marbau berulang kali terjadi. Masyarakat juga sudah melakukan aksi dan protes. Namun ternyata, banyaknya perusahaan yang berada di jalur sungai itu, membuat harapan warga belum terpenuhi.