Medan (Antaranews Sumut) - Tanoto Foundation menggandeng Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama Sumatera Utara untuk melakukan penyebarluasan program "Pintar", sebuah program peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia.
"Program 'Pintar' (Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran) adalah kelanjutan dari program Pelita Pendidikan," ujar
Program Director Basic Education Tanoto Foundation, Stuart Weston di Medan, Rabu.
Dia mengatakan itu pada Temu Mitra Pendidikan Se-Provinsi Sumut.
Kegiatan Program "Pintar" berfokus pada tiga pendekatan yakni membangun praktik -praktik baik pembelajaran, budaya baca, manajemen dan kepemimpinan sekolah.
Serta mendukung pemerintah menyebarluaskan praktik - praktik baik dan mendukung Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau LPlTK dalam pendidikan calon guru.
"Saat ini program tersebut sudah berjalan di lima provinsi di Indonesia diantaranya Sumatera Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah dan Kalimantan Timur," ujar Stuart Weston.
Dia menegaskan, dalam menjalankan program "Pintar" yang bertujuan meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, Tanoto bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .
"Tanoto senang, program itu mendapat sambutan hangat dari berbagai daerah seperti Kabupaten Karo, Pematangsiantar dan Batubara," katanya.
Program itu juga dapat dukungan kuat dari perguruan tinggi Universitas Islam Negeri Sumut dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
"Selama ini Tanoto fokus melatih beberapa sekolah mitra dan menjangkau 24 sekolah di Indonesia dan saat ini kami sedang melakukan diseminasi pelatihan praktik baik pendidikan ke beberapa sekolah," katanya.
Diharapkan pada 2019, program itu dapat menyentuh sekitar 700 sekolah di lima provinsi dan hingga Januari, diseminasi sudah dilakukan di 168 sekolah.
"Tanoto berkeinginan mutu pendidikan sekolah di Indonesia semakin meningkat," katanya.
Kadis Pendidikan Kabupaten Karo, Eddi Surianta Surbakti menyebutkan, sesuai visi dan misi Dinas Pendidikan Karo, pihaknya ingin merevolusi sistim pembelajaran.
Visi misi itu, mengacu pada pemikiran bahwa anak diajari bukan untuk jadi ilmuawan, tetapi anak belajar untuk bisa bertahan.
"Dengan pemikiran itu, maka pemberian ilmu dinilai tidak hanya dari cara dikte saja," katanya.
Kerja sama dengan Tanoto, menurut dia, sudah sangat dirasakan manfaatnya dalam proses belajar.mengajar di sekolah Karo antara lain anak didik lebih kritis dan kreatif.
Tingkatkan kualitas pendidikan di Sumut, Tanoto Foundation jalankan program "Pintar"
Rabu, 20 Februari 2019 21:19 WIB 3593