Medan (Antaranews Sumut) - Tokoh Nasional Mahfud MD mengatakan, keragaman yang terjadi harus dapat dijadikan sebagai bingkai persaudaraan dan untuk itu semua pihak harus harus menjadi penyuluh dalam upaya meredam semua perbedaan menjadi konflik.
"Kita semua harus selalu menjaga persatuan dan persaudaraan meski berbeda pilihan pada pemilihan presiden mendatang. mari kita semua untuk menjadi penyuluh bangsa agar tidak terjadi perpecahan," katanya pada Sarasehan Kebangsaan "Merawat Kebhinekaan Mengokohkan Kebangsaan" di Medan, Sabtu.
Menurut Mahfud MD yang juga Ketua Gerakan Penyuluh Kebangsaan itu gejala perpecahan akibat isu-isu politik, SARA, perbedaan agama, suku dan ras akan terjadi, jika tidak dilakukan upaya menghempangnya seperti melalui penyuluhan atau pencerahan terhadap masyarakat.
"Melalui Gerakan Penyuluh Kebangsaan yang kami lakukan seperti sarasehan seperti ini akan berupaya merawat segala keragaman menjadi persatuan untuk kemajuan Indonesia lebih baik dalam bingkai jalinan persaudaraan," katanya.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu juga mengatakan isu SARA dan Hoaks menjadi pemecah di tengah masyarakat menjelang pilpres dan untuk itu ia mengajak semua pihak untuk mengantisipasinya agar tidak sampai menjadi pemecah bangsa.
"Kita akan memberikan kesadaran dan membangunan kesadaran. Karena, Pemilu itu memilih presiden dan wakil presiden. Dengan memilih pemimpin untuk kemajuan bangsa," katanya.
Usai Pemilu 2019 yang akan digelar April mendatang, Mahfud mengajak masyarakat di tanah air untuk berdamai kembali dan terus menjaga tali persaudaraan.
"Pada 17 April Pukul 17.00 WIB, perhitungan cepat selesai semua. kita berdamai lagi, kita antisipasi pertengkaran itu agar tidak berlanjut yang merusak persaudaraan kita," katanya.
Mahfud MD: keragaman harus dirawat jadi bingkai persaudaraan
Sabtu, 9 Februari 2019 17:42 WIB 1894