Medan, 31/10 (Antara) - Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat atau BVKS bagi 90 negara akan menambah nilai jual Indonesia, dan sekaligus mendorong lebih cepat peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
"BVKS dipastikan akan menjadi salah satu tambahan bagi nilai jual Indonesia di pasar internasional," katanya di Medan, Sumut, Sabtu.
Dia mengatakan itu pada Dialog Interaktif Pariwisata dengan pelaku industri pariwisata Sumut, dan dihadiri Pelaksana tugas Gubernur Sumut H T Erry Nuradi.
Selain itu, BVKS akan mendorong lebih cepat peningkatan kunjungan wisman.
Keoptimisan terjadinya peningkatan wisman itu mengacu pada BVKS tahap pertama yang terbukti sukses meningkatkan kunjungan wisatawan dari 30 negara.
Menpar menjelaskan, pertumbuhan jumlah wisman dari 30 negara jauh di atas pertumbuhan rata-rata dimana kunjungan periode Juni - Juli 2015�sebesar 4,27 persen dibandingkan periode Juni - Juli 2014.
Hingga Agustus lalu, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia sudah mencapai 6,3 juta orang, atau 103 persen dari target yang ditetapkan 6.150.000 orang.
Dengan realisasi itu, maka Pemerintah optimistis bisa merealisasikan bahkan di atas target wisman tahun 2015 yang sebanyak 10 juta orang.
Arief menyebutkan, untuk tahun 2016 target kunjungan wisman sebanyak 12 juta.
Dia menyebutkan, BVKS Indonesia sendiri sudah mendekati jumlah yang diberlakukan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand.
"Komitmen Presiden Joko Widodo memprioritaskan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan yang dibuktikan dengan penerbitan Perpres bebas visa dan lainnya harus didukung semua pihak mulai imigrasi hingga termasuk masyarakat luas," tuturnya.
Imigrasi harus memberikan layanan lebih ramah di tengah fungsi pengawasannya dan masyarakat juga diminta bersikap ramah atau "welcome" pada wisman.
Pemerintah, kata dia, menyadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi termasuk infrastruktur seperti Medan-Danau Toba, Prapat dan itu dilakukan secara bersamaan.
"Memang butuh waktu apalagi karena menyangkut biaya. Tetapi yakinlah pariwisata memang bisa diandalkan dalam pendapatan devisa," ujarnya, menegaskan.
Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Kemenkumham Ronny F Sompie mengaku, pihaknya terus berupaya memperbaiki citra dan tugasnya untuk mendukung kebijakan bebas visa 90 negara tersebut.
Dia mengakui, salah satu kelemahan Imigrasi yang harus diatasi adalah kurangnya petugas, di mana ada hanya 7.000 personel dengan 1.300 titik yang harus diawasi.
Selain berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia-nya agar bisa lebih ramah kepada wisman, solusi lainnya adalah harus ada dukungan pemerintah daerah memperkuat jumlah personel melalui alih status PNS jadi petugas imigrasi.
Menpar: Bebas Visa Tambah Nilai Jual Indonesia
Sabtu, 31 Oktober 2015 17:00 WIB 2432
BVKS dipastikan akan menjadi salah satu tambahan bagi nilai jual Indonesia di pasar internasional