Balige, Sumut, 4/6 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Toba Samosir berkomitmen mendukung implementasi program "Usaid Prioritas" untuk praktik pembelajaran yang baik di daerah itu dengan menyediakan dana sebesar Rp900 juta yang ditampung dalam APBD 2015.
"Pada tahun berikutnya, anggaran untuk program ini akan terus ditingkatkan," kata Pelaksana tugas (Plt) Bupati Toba Samosir Liberty Pasaribu di Balige, Kamis.
Mengingat pentingnya pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan yang berdaya saing, kata dia, Pemkab Toba Samosir merespon baik dan senantiasa mendukung program yang diselenggarakan USAID Prioritas di kabupaten yang terletak di pinggir Danau Toba itu.
Bahkan dalam P-APBD 2014, Pemkab Toba Samosir juga menampung anggaran sebesar Rp400juta untuk pelatihan 350 guru dari 26 sekolah dasar (SD) dan 18 sekolah menengah pertama (SMP) di 14 kecamatan nonmitra.
Liberty menjelaskan, pelaksanaan program Usaid Prioritas di wilayah tersebut telah dimulai sejak 4 Oktober 2013 dan akan berakhir pada tahun 2017.
Pihaknya berharap, sebelum program tersebut berakhir, semua sekolah tingkat SD dan SMP di daerah itu sudah harus merasakan manfaat Usaid Prioritas melalui diseminasi dana APBD.
"Pelaksanaan program yang telah berjalan satu setengah tahun ini cukup banyak menunjukkan perubahan, baik di sekolah mitra mau pun pendidikan dasar secara umum di Toba Samosir," kata mantan Sekda Kabupaten Toba Samosir 2004-2009 itu.
Program Usaid Prioritas berhasil mengubah proses pembelajaran di 24 mitra sekolah yang terdiri dari 16 SD dan 18 SMP yang tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Balige dan Kecamatan Laguboti.
Dalam jangka waktu satu setengah tahun, kata Liberty, berbagai kegiatan telah dilaksanakan, di antaranya lokakarya, pelatihan, studi banding, pendampingan, diklat kepemimpinan, dan pemutaran film dokumenter pendidikan.
Usaid Prioritas juga telah membantu para guru hingga mampu merancang konsep pembelajaran aktif yakni mengimplementasikan pembelajaran efektif dan menyenangkan di tingkat SD serta mengimplementasikan "contextual teaching and learning" pada tingkat SMP.
"Para kepala sekolah, pengawas, dan komite sekolah juga telah dilatih dan didampingi untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah, agar mereka mampu mengelola program sekolah serta menyediakan layanan pendidikan bermutu," ujar Liberty. ***4***
(T.KR-HIN/B/I. Arfa/I. Arfa)