Pengungsi Sinabung Di Langkat Dipulangkan Bertahap

Oleh Imam Fauzi

Langkat, 19/2 (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat, akan memulangkan 725 pengungsi asal Kabupaten Tanah Karo secara bertahap.

"Kita segera lakukan sosialisasi untuk pemulangan para pengungsi asal Tanah Karo, sehubungan mulai normalnya aktivitas Gunung Sinabung," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat, Herdianul Zally di Stabat, Rabu.

Untuk tahap awal, menurut dia, ada sekitar 165 pengungsi yang akan dipulangkan sesuai jadwal yang ditetapkan oleh posko utama Sinabung di Kabanjahe.

Warga yang sudah disosialisasikan untuk dipulangkan berasal dari tiga desa di luar radius lima kilometer dari puncak Gunung Sinabung, yaitu Desa Kebayaken, Desa Kuta Mbelin dan Desa Batu Karang.

Dari 165 orang pengungsi tersebut, sebanyak 159 orang atau 48 kepala keluarga dari Desa Kebayaken, tiga orang atau satu kepala keluarga dari Desa Kuta Mbelin dan tiga orang dari Desa Batu Karang.

Secara terpisah Suranta Sitepu selaku kordinator pengungsi di Desa Telagah menjelaskan bahwa pengungsi sebelum dipulangkan ke desa asalnya telah diberi pemberitahuan.

Selama di lokasi pengungsian Desa Telagah, Langkat, sebagian kepala keluarga pengungsi bekerja sebagai buruh lepas di berbagai tempat di sekitar lokasi pengungsian.

Mereka yang bekerja ini khususnya laki-laki dewasa, ada yang bekerja dilahan pertanian warga, ada juga bekerja menjadi buruh harian lepas di perkebunan nusantara dua, malah ada bekerja di proyek pengeboran minyak pertamina.

Ada juga pengungsi yang membentuk kelompok dan bekerja membuat proyek PNPM di Kecamatan Sei Bingei.

Dari hasil bekerja di lapangan para pengungsi ini umumnya mendapat upah sebesar Rp50 ribu per hari.

Suranta juga menegaskan tidak bisa melarang warga pengungsi ini untuk bekerja, bagi pengungsi yang bekerja di luar kecamatan diberikan surat keterangan dari posko pengungsian agar saat mereka selesai bekerja dapat kembali ke posko pengungsian. (KR-IFZ)

Editor: T. Nico Adrian