Tanjungpinang, 24/1 (Antara) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih menunjukkan empatinya kepada para korban meletusnya Gunung Sinabung, Sumatra Utara, kata pengamat politik Kepulauan Riau Suradji, yang dihubungi dari Tanjungpinang, Jumat.
"Kami menilai kehadiran Presiden SBY di Sinabung menunjukkan rasa empatinya kepada masyarakat, bukan mengedepankan hak protokoler yang dimilikinya. Pemimpin negara dapat dikatakan berhasil bilam mampu menunjukkan empatinya kepada masyarakat," tambahnya, yang juga mahasiswa Program Kedoktoran Politik Islam di Universitas Muhamadiyah Yogyakarta.
Saat ini, kata dia, bencana tidak hanya terjadi di Sinabung, melainkan juga di Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Manado. Secara politik, keputusan Presiden SBY ke Sinabung merupakan pilihan, dan tentunya memiliki alasan yang mendasar.
"Kehadiran kepala negara tentu diharapkan para korban. Apalagi memberi bantuan untuk mempercepat penanganan korban Sinabung," ujarnya.
Terkait isu miring tenda tempat penginapan Presiden SBY sebesar Rp15 miliar, menurut dia, merupakan hal biasa. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik.
Sebaiknya pemerintah fokus membantu para korban, tidak diperpanjang dan memperdebatkan isu miring itu. Lagi pula, tambah dia, tenda itu berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan sudah diklarifikasi.
"Masyarakat kan bisa menilai benar atau tidak berita biaya penginapan Presiden SBY itu sampai Rp15 miliar. Saya pikir itu mustahil," katanya.
Suradji mengungkapkan, Presiden SBY bersama bawahannya harus menyelesaikan permasalahan bencana ini secara arif dan bijaksana, adil dan cepat sebelum masa jabatannya berakhir.
Warga yang tinggal di kawasan rawan bencana juga diharapkan mengikuti saran dan peringatan dari pemerintah agar terhindar dari bencana.
"Pemerintah perlu mengambil sikap tegas dan cepat untuk melindungi warganya," katanya. (KR-NP)
Pengamat: Presiden Tunjukan Empati Korban Sinabung
Jumat, 24 Januari 2014 21:56 WIB 706