Medan, 15/10 (Antara) - Tim pemenangan pasangan Zahir dan Suriono menyatakan siap untuk mengungkap berbagai dugaan kecurangan dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Batubara yang diselenggarakan pada 19 September 2013.
"Kami memiliki bukti yang kuat bahwa Pilkada Batubara penuh dengan kecurangan," kata Pirdot, Ketua Tim Pemenangan pasangan Zahir-Suriono dalam siaran pers yang diterima di Medan, Selasa malam.
Memang, kata dia, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengeluarkan hasil penghitungan dan rekapitulasi suara akhir dengan menyatakan kemenangan pasangan OK Arya Zulkarnain dan RM Harry Nugroho yang disebutkan meraih 65.899 suara atau 36,6 persen.
Namun pihaknya memprotes dan menolak hasil penghitungan dan rekapitulasi suara akhir karena prosesnya berlangsung dengan curang, bahkan sejak pilkada tersebut masih dalam tahap sosialisasi dan kampanye.
Berbagai dugaan kecurangan tersebut akan disampaikan dalam persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) yang akan dilaksanakan di Jakarta pada Rabu (16/10).
Pihaknya berharap MK dapat mempertimbangkan keberatan yang pihaknya ajukan karena dugaan kecurangan tersebut telah menjadi rahasia umum di Batubara.
Ia menjelaskan, kecurangan yang terjadi bukan hanya diduga dilakukan KPU selaku penyelenggara pilkada, melainkan juga berbagai pejabat pemerintahan di berbagai tingkatan di Batubara.
Sebelum pemungutan suara dilaksanakan pada 19 September, keberpihakan itu mulai jelas terlihat dengan pemasangan baliho besar di depan kantor KPU yang menampilkan foto Ketua KPU Batubara Khairil Anwar dengan mencantumkan kalimat "OK Lanjutkan¿".
Kemudian, pihaknya juga menduga kuat terjadinya kecurangan dalam penghitungan suara di TPS sehingga suara pasangan Zahir-Suriono banyak yang dihilangkan.
Bahkan, pihaknya mendapatkan informasi mengenai "pencurian" kotak surat suara di sejumlah desa dengan disimpan di sejumlah rumah warga serta perusakan segel kotak surat suara menjelang penghitungan suara.
Kecurangan juga diduga dilakukan berbagai pejabat di Batubara, mulai oknum pejabat eselon II, camat, kepala desa, hingga kepala dusun yang sering mengampanyekan pasangan OK Arya Zulkarnain dan RM Harry Nugroho yang merupakan calon petahana.
Bahkan pihaknya banyak menerima informasi tentang terjadinya "politik uang" menjelang hari pemungutan suara agar masyarakat memilih pasangan petahana tersebut.
"Semua temuan itu telah kami laporkan ke Panwaslu, meski responnya tidak pula sesuai dengan harapan," katanya.
Dengan berbagai dugaan kecurangan dan keberpihakan tersebut, akhirnya pasangan Zahir-Suriono dinyatakan hanya menempati peringkat kedua dalam rekapitulasi suara akhir.
"Semua temuan dan bukti itu, laporan yang disampaikan ke Panwaslu akan kami paparkan dalam persidangan di MK. Tim kuasa hukum kami sudah siap untuk persidangan itu," ujar Pirdot.
Sebelumnya, dalam rapat pleno yang dilaksanakan pada 25 September, KPU menetapkan pasangan OK Arya Zulkarnain dan RM Harry Nugroho (nomor urut 6) sebagai pasangan terpilih dengan peraihan 65.899 suara (36,6 persen).
Pasangan petahana dari jalur perseorangan itu pasangan Gong Matua Siregar dan Achmad Dani (nomor urut 1) yang juga mendaftar dari jalur perseorangan dengan peraihan 10.752 suara atau 5,6 persen.
Kemudian, pasangan Zulkarnain dan Masyitah (nomor urut 2) yang didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP) meraih 7.987 suara atau 4,5 persen.
Selanjutnya, pasangan Kurnia Gunawan dan Nurmala (nomor urut 3) yang didukung Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK), Partai Damai Sejahtera (PDS), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) meraih 6.242 suara atau 3,5 persen.
Setelah itu, pasangan Yahdi Khair Harahap dan Syarkowi Hamid (nomor urut 4) yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Matahari Bangsa (PMB) meraih 26.194 suara atau 14,5 persen.
Sedangkan pasangan Zahir dan Suriono (nomor urut 5) yang didukung PDI Perjuangan, Partai Republika Nusantara, dan Partai Bulan Bintang (PBB) meraih 63.732 suara atau 35,3 persen. ***1*** (T.I023/B/Z. Abdullah/Z. Abdullah) 15-10-2013 21:27:20
Tim Zahir-Suriono Siap Ungkap Kecurangan Pilkada Batubara
Rabu, 16 Oktober 2013 3:34 WIB 1696