Medan, 19/6 (Antara)- Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumatera Utara (Sumut) menegaskan siap mengawasi ketat layanan pengiriman uang elektronik lintas operator yakni Telkomsel, Indosat dan XL guna menghindari dan menekan kerugian konsumen/masyarakat.
"Standarisasi layanan itu sudah ada dan Kominfo terus memantau dan mengikuti perkembangan bisnis layanan tersebut sehingga bisa terus melakukan berbagai langkah dan pengamanan agar masyarakat terhindar dari kerugian,"kata Kepala Dinas Kominfo Sumut, Jumsadi Damanik, di Medan, Kamis.
Dia mengatakan itu usai peluncuran Layanan E-money Interoperability (P2P Transfer) atau Layanan Pengiriman Uang Elektronik Lintas Operator itu yang masing-masing sudah memilik TCash untuk Telkomsel, Dompetku (Indosat) dan XL Tunai (XL).
Layanan ini diluncurkan oleh Head of Area Sumatera Group Telkomsel, Herry Setiawan, Vice President West Region XL, Bambang Parikeseit, dan Head Of Mobile Financial Services Indosat, Thalhah Fakhrizal disaksikan Deputi Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan IX, Kahfi Zulkarnain dan Kadis Kominfo, Jumsadi Damanik.
Kolaborasi itu sendiri yang secara nasional sudah dlakukan Mei lalu dimaksudkan untuk mengembangkan dan memperluas jaringan layanan uang elektronik di Indonesia dengan meningkatkan percepatan layanan uang elektronik, menambah jalur distribusi, meningkatkan trafik SMS secara eksponensial, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketiga operator dalam mengembangkan layanan pengiriman uang elektronik.
Kolaborasi itu juga merupakan salah satu dukungan kepada BI terkait mengembangkan program less cash society.
Dengan adanya layanan pengiriman uang elektronik lintas operator, maka seluruh pelanggan tiga operator yang secara nasional berjumlah sekitar 230 juta pelanggan atau di Sumatera 44,5 juta orang, dapat melakukan transaksi pengiriman uang dari dan ke masing-masing pelanggan operator itu.
Menurut Jumsadi, di era global dewasa ini, penggunaan teknologi informasi (IT) sangat dibutuhkan termasuk untuk transaksi keuangan yang bisa menekan berbagai ancaman dengan membaw uang tunai.
"Tetapi sejalan dengan perkembangan TI yang semakin canggih, perlindungan kepada masyarakat juga semakin perlu ditingkatkan dan itu akan dilakukan Kominfo,"katanya.
Sementara itu Deputi BI Kantor Perwakilan IX, Kahfi Zulkarnain, menyebutkan, P2P yang merupakan e-money memang merupakan dukungan kuat untuk program less cash society.
Penggunaan E-money atau uang elektronik secara nasional sendiri tahun ini menunjukkan peningkatan yang cukup besar hingga sekitar 30 persen dari 2011-2012 yang masih naik sebesar 11 persen.
Bi berharap, ke depannya banyak operator selular dan bank yang mengikuti jejak Telksomsel,Indosat dan XL untuk berinovasi sehingga bukan saja menambah nilai kemudahan bagi masyarakat secara luas tetapi bagi kemajuan industri sistim pembayaran dan perbankan serta mendukung perekonomian dan stabilitas sistim keuangan di Indonesia.
Head of Area Sumatera Group Telkomsel, Herry Setiawan,mengatakan, layanan pengiriman uang elektronik itu diharapkan manajemen semakin menambah kepercayaan pelanggan kepada Telkomsel yang dewasa ini memiliki pelanggan di Sumatera sebanyak 35 juta orang.
Apalagi pelanggan TCash yang sudah sebanyak 4 jutaan orang bukan hanya terus bertambah jumlahnya tetapi juga nilai transaksinya.
Sementara Head Of Mobile Financial Services Indosat, Thalhah Fakhrizal menyebutkan, untuk tetap menjaga keamanaan pelanggan dalam bertransaksi di pengiriman uang elektronik itu, pihaknya sudah membuat pengamanan seperti pembatasan jumlah maksimal pengiriman per hari termasuk adanya konfirmasi ulang ketika melakukan transaksi.
Sementara Bambang Parikesit, Vice President West Region XL, juga menyatakan layanan itu diharapkan bisa semakin memberikan banyak kemudahan kepada sekitar 8 juta pelanggannya apalagi mitra usaha XL sudah bertambah banyak.(E016)
Kominfo Sumut Awasi Pengiriman Uang Elektronik Selular
Rabu, 19 Juni 2013 13:46 WIB 1466