Medan, 29/3 (Antara) - Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho mengaku prihatin dengan fenomena semakin brutalnya perilaku masyarakat, termasuk terhadap aparat penegak hukum.

Keprihatinan itu disampaikan Gatot Pujo Nugroho usai menghadiri pemakaman Kapolsek Dolok Pardamean Kompol (Anumerta) Andar Siahan di Taman Makam Pahlawan di Medan, Jumat sore.

Menurut Gatot, pihaknya menilai adanya fenomena anomali atau keanehan perilaku di tengah-masyarakat yang terjadi belakangan ini.

Anomali tersebut dapat dilihat dari penyerangan warga terhadap Mapolsek Binanga, Polres Tapanuli Selatan baru-baru ini atas penangkapan tersangka pelaku kerusuhan.

Indikasi fenomena tersebut dilanjutkan dengan penganiayaan terhadap Kapolsek Dolok Pardamean Kompol (Anumerta) Andar Siahaan yang akhirnya tewas.

"Atas nama pemerintah dan masyarakat Sumut, saya prihatin dengan kondisi ini," katanya.

Menurut dia, sebagai solusi untuk mengatasi kondisi tersebut, pihaknya menilai perlu diintensifkan dialog publik antarumat beragama dan antarbudaya.

Dengan dialog itu, diharapkan dapat seluruh lapisan masyarakat mengetahui posisi dan fungsi masing-masing dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Dengan mengetahui posisi masing-masing, kita bisa bekerja untuk bangsa dan negeri," katanya.

Sebelumnya, Kapolsek Dolok Pardamean Kompol (Anumerta) Andar Siahaan dan tiga anggota berupaya menangkap bandar judi di Desa Buttu Bayu, Kecamatan Dolok Pardamean pada Rabu malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Ketika bandar judi di tempat itu didapatkan, Andar Siahaan diteriaki sebagai maling sehingga warga sekitar berupaya melakukan penganiayaan.

Mengetahui kedatangan warga, Andar Siahaan dan anggota berupaya menyelamatkan diri. Namun Kapolsek Dolok Pardamean itu ditangkap warga di Dusun Raja Nihuta, Desa Buttu Bayu.

Setelah didapatkan massa, Andar Siahaan mengalami penganiayaan sehingga meninggal dunia karena mengalami luka parah di bagian kepala disebabkan menerima hantaman benda keras dan tumpul. ***4*** (T.I023/B/B.S. Hadi/B.S. Hadi) 29-03-2013 20:24:33

Pewarta: Irwan Arfa

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013