Batubara, 19/3 (antarasumut)- Berbagai faktor geografis, gelologis,dan demografis sangat mempengaruhi kondisi wilayah Indonesia sehingga frekuensi bencana alam sangat tinggi.

"Sesuai dengan tugas dan fungsi,petugas kesehatan berkewajiban memberikan pertolongan dan bantuan pada fase darurat kepada yang membutuhkan secara profesional," kata Bupati Batubara H.OK Arya Zulkarnain SH.MM pada sosialisasi peningkatan pelayanan kesehatan pengungsi korban bencana alam di aula Hotel Tareso-Sei Balai, Selasa.

Kegiatan respon terhadap bencana alam yang diutamakan meliputi evaluasi penyelamatan korban dan pertolongan pertama dengan memprioritaskan kaum rentan, seperti ibu hamil/menyusui, anak-anak, dan manula.

Penanganan bencana alam sendiri akan dilakukan beberapa unit, seperti unit Assessment,unit medis (medical action team),unit ambulans,unit dapur umum lapangan,unit distribusi bantuan bencana.

"Selanjutnya unit penampungan darurat (shellter),unit pemulihan hubungan keluarga; serta unit fungsional pendukung operasional, yang terdiri atas administrasi, keuangan, humas, logistik, dan teknologi informasi,"katanya.

Penyelenggara kegiatan dr Martiana Harahap didampingi dr Marliah Lubis MKT mengatakan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petugas dalam kesiapsiagaan dan mampu memberikan pelayanan kesehatan pada tanggap darurat serta pasca bencana.

Peserta sosialisasi terdiri dari kepala Puskesmas,petugas pustu dan bidan desa se Batubara berjumlah 100 orang dengan nara sumber Drs Basrah MSi dan H.Larno SKM.(Ahmad Suhaimi).

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013