Medan, 27/2 (Antara) -Ekspor Sumatera Utara diperkirakan masih tetap ke negara-negara di Asia, khususnya India, China dan Jepang dalam tahun 2013.
"Persentase ekspor ke negara Asia itu diperkirakan sekitar 40-41 persen dari total ekspor Sumut tahun ini yang diperhitungkan masih pada kisaran 10-11 miliar dolar AS," Kata Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut, BP Rambe, di Medan, Rabu.
Meski ekspor Sumut semakin bertambah meluas ke negara lain khususnya ke negara Timur Tengah, tetapi diyakini kuat terbesar masih ke negara Asia, khususnya India, China dan Jepang.
Prakiraan itu, kata dia, mengacu pada masih terkonsentrasi atau besarnya ekspor Sumut berupa minyak sawit mentah (crude palm oil=CPO) beserta produk turunan lainnya dan karet SIR 20 dan produk karet lainnya.
India dan China adalah negara yang paling banyak mengimpor kedua produk itu.
"Sementara ekspor yang besar ke Jepang karena masih ada ekspor aluminium," katanya yang didampingi Sekretaris GPEI Sumut, Sofyan Subang.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara menambahkan, potensi ekspor Sumut ke berbagai negara seperti Timur Tengah dan Afrika masih cukup besar.
Afrika misalnya mengaku masih sangat membutuhkan CPO dan karet Sumut yang dewasa ini sebagian besar masih diimpor negara itu dari negara lain yang ternyata merupakan produk Sumut.
"Kadin berupaya membantu pengusaha untuk mengembangkan ekspor ke negara-negara di luar Asia dan ASEAN karena memang potensinya masih cukup besar,"katanya.***3*** (T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika) 27-02-2013 10:43:16
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
"Persentase ekspor ke negara Asia itu diperkirakan sekitar 40-41 persen dari total ekspor Sumut tahun ini yang diperhitungkan masih pada kisaran 10-11 miliar dolar AS," Kata Ketua Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) Sumut, BP Rambe, di Medan, Rabu.
Meski ekspor Sumut semakin bertambah meluas ke negara lain khususnya ke negara Timur Tengah, tetapi diyakini kuat terbesar masih ke negara Asia, khususnya India, China dan Jepang.
Prakiraan itu, kata dia, mengacu pada masih terkonsentrasi atau besarnya ekspor Sumut berupa minyak sawit mentah (crude palm oil=CPO) beserta produk turunan lainnya dan karet SIR 20 dan produk karet lainnya.
India dan China adalah negara yang paling banyak mengimpor kedua produk itu.
"Sementara ekspor yang besar ke Jepang karena masih ada ekspor aluminium," katanya yang didampingi Sekretaris GPEI Sumut, Sofyan Subang.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut, Ivan Iskandar Batubara menambahkan, potensi ekspor Sumut ke berbagai negara seperti Timur Tengah dan Afrika masih cukup besar.
Afrika misalnya mengaku masih sangat membutuhkan CPO dan karet Sumut yang dewasa ini sebagian besar masih diimpor negara itu dari negara lain yang ternyata merupakan produk Sumut.
"Kadin berupaya membantu pengusaha untuk mengembangkan ekspor ke negara-negara di luar Asia dan ASEAN karena memang potensinya masih cukup besar,"katanya.***3*** (T.E016/B/I.K. Sutika/I.K. Sutika) 27-02-2013 10:43:16
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013