Medan, 25/2 (Antara) - Calon Gubernur Sumatera Utara Effendi MS Simbolon Abdi menegaskan akan mempercepat Sumut bisa mencapai swasembada daging sapi agar daerah itu tidak tergantung dengan impor dan harga daging juga bisa terjangkau masyarakat.

"Percepatan swasembada daging dilakukan dengan bekerja sama dengan pihak perkebunan.Mohon dukungan dan doa agar pasangan kami terpilih di pilgub (pemilihan gubernur) 7 Maret," kata Effendi di Medan, Senin.

Kerja sama bukan hanya dengan Perkebunan BUMN tetapi juga swasta yang banyak beroperasi di Sumut.

Dengan bantuan dan dukungan perusahaan perkebunan, peternak dipastikan bisa lebih banyak memelihara ternak sapi dengan kualitas daging yang terjamin.

Selain bisa sejahtera dengan hasil sapi yang lebih banyak, peternak bisa untung dari penjualan kotoran hewan itu yang bisa digunakan untuk pupuk bahkan biogas.

Menurut dia, akibat tergantungnya Sumut dengan sapi impor dan sedang dibatasi pasokannya seperti dewasa ini, maka harga jual daging sapi menjadi sangat tinggi.

Harga daing mencapai Rp80.000 per kilogram itu bukan hanya membuat konsumen atau masyarakat tidak mampu membeli daging tersebut tetapi juga membuat kerugian pedagang daging.

Dampak berkurangnya kemampuan membeli daging masyarakat membuat dagangan sapi pedagang menjadi sepi.

Ketua Tim Pemenangan Effendi-MS Simbolon-Djumiran Abdi, Sofyan Tan, menyebutkan, Sumut memiliki potensi besar untuk pengembangan sapi karena banyaknya areal perkebunan dan jumlah penduduk yang bamyak.

Sumut punya potensi besar bisa lebih cepat swasembada daging dengan potensi besar di Kabupaten Langkat, Deliserdang dan Asahan.

Pedagang daging sapi di Pasar Simpang Limun, Medan, Hajjah Ati, mengakui, dengan harga daging sapi yang mencapai Rp80.000 per kilogram, penjualan daging itu dewasa ini hanya bisa paling banyak 25 kg dari sebelumya bisa mencapai 1 ekor sapi atau minimal 50-an kilogram.

"Karena mahal, pedagang juga untung tipis atau hanya sekitar Rp2.000 per kilogram. Sudahlah volume penjualan berkurang, besaran keuntungan juga kurang," katanya.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013