Medan, 25/2 (Antara) - Harga hasil laut yakni ikan dan udang di Medan semakin mahal dan tidak terjangkau masyarakat akibat daya belinya yang makin turun.

"Bayangkan Ikan Dencis yang selama ini dikenal paling murah saja sudah mencapai Rp38.000-Rp40.000 per kg dan jenis Gembung Kuring Rp45ribu-an,"kata warga Marindal, Wiwid di Pasar Inpres Titi Kuning, Medan, Senin.

Padahal kata dia biasanya harga Dencis hanya Rp15-ribuan atau paling mahal Rp20.000, sedangkan Gembung Rp18ribu-an-Rp25ribu-an per kg.

"Jangan tanya lagi harga udang , paling murah untuk jenis kecil Rp40.000 per kg,"ujarnya.

Menurut dia semua harga kebutuhan semakin tidak terjangkau, apalagi sayur-sayuran juga sedang bergerak naik dengan dalih pedagang musim hujan yang berakibat pada banyaknya produksi panen petani yang rusak.

Pedagang ikan di Pasar Inpres Titi Kuning, Acian, mengakui harga ikan laut memang mahal dan bahkan ada tren kenaikan lagi karena pasokan ketat akibat cuaca esktrem yang membuat hasil tangkapan di laut sedikit.

"Jangankan pembeli, pedagang juga stres, karena dampak mahalnya harga serta volume dagangan dikurangi karena takut tidak ada yang beli, itu kan artinya, keuntungan pedagang juga berkurang,"katanya.

Dia tidak bisa memastikan kapan harga jual hasil laut itu bisa turun atau kembali normal.

"Faktor cuaca sangat menentukan.Tetapi meski turun, rasanya sulit kembali normal karena banyak faktor,"katanya.

Ketua Yayasan Lembag Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut, Abubakar Siddik, mengatakan sepanjang harga jual memang karena kondisi di lapangan seperti faktor alam, bisa drmaklumi.

"Asal jangan spekulasi pedagang memanfaatkan situasi. Begitupun, masalah mahalnya harga ikan dan sayur yang menjadi kebutuhan pokok harusnya mendapat perhatian pemerintah,"katanya.

YLKI, kata dia, dewasa ini juga terus gencar memantau, karena jangan sudah mahal, konsumen dirugkan lebih besar lagi dari kualitas dagangan yang tidak baik seperti ikan berformalin maupun timbangan yang tidak akurat.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013