Medan, 21/2 (Antara) -PT.Perusahaan Gas Negara (Persero) tetap berharap pihaknya bisa bersinergi dengan Pertamina dalam proyek pasokan gas Arun, Aceh ke Sumatera Utara.

"Mudah-mudahan ada sinergi antara Pertamina dan PGN dalam pendistribusian gas Arun untuk kebutuhan industri dan rumah tangga di Sumut, setelah gas terapung Belawan yang dibangun PGN dibatalkan," kata General Manager PGN SBU Wilayah III, Mugianto di Medan, Kamis.

Dia mengatakan, itu usai Dialog tentang Arah dan Kebijakan Pengembangan Industri Gas Indonesia yang digelar Tempo dan dihadiri berbagai kalangan.

Menurut dia, PGN sudah siap dengan segala fasilitas seperti pipa untuk menyalurkan gas ke industri.

Ada sekitar 30 kilometer pipa dari Wampu ke Belawan yang sudah siap digunakan.

Menyinggung pernyataan Pertamina bahwa BUMN itu akan menggunakan anak perusahaannya yakni PT Pertamina Gas (Pertagas) sebagai perusahaan pendistribusian gas Arun itu, menurut Muginto, semuanya itu kepastiannya dari pemerintah.

"Belum final penetapan pemerintah, tetapi tentunya PGN berharap PGN ikut disinergikan," katanya.

Kalau Pertamina tidak bersinergi dengan PGN, maka pipa itu menjadi mubajir dan PGN merugi.

Head of Corporate Communication Vice President PGN, Ridha Ababil, menegaskan, PGN sendiri dewasa ini ingin segera mendapatkan pasokan gas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Dewasa ini akibat kekurangan pasokan gas, PGN bukan hanya tidak bisa melayani tambahan gas bahkan kebutuhan lama industri juga tak bisa dipenuhi.

Karena itu, selain berharap dari Arun, PGN tahun ini juga berencana menambah pasokan dari sumber lain mulai memperpanjang kontrak dengan PT Pertamina EP (PPE) hingga menanamkan modal di sejumlah proyek sektor hulu untuk semakin mendapatkan kepastian pasokan gas.

Kebutuhan gas di Sumut misalnya sekitar 17 -20 MMSCFD (Million Metric Standart Cubic Feet Perday), sementara kemampuan pasokan terus menurun hingga dewasa ini tinggal 12 MMSCFD hingga Maret dan menjadi 7 MMSCFD lagi hingga Juni akibat keterbatasan gas yang dimiliki PGN.

SVP Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation PT Pertamina, Djohardi Angga Kusumah, mengakui, rencana pihaknya memakai anak perusahaan yakni PT.Pertagas sebagai perusahaan distribusi gas Arun.

"Soal nanti ada sinergi dengan PGN, kami lihat nanti,"katanya.

Yang pasti, kata dia, Pertamina akan mengupayakan secepatnya pendistribusi gas dari PT Arun - Belawan sehingga pelanggan sudah bisa menerima pasokan gas tersebut sesuai rencana atau target yakni pada 2014.

Menyoal tentang pasokan gas ke Sumut, Djohardi belum bisa memastikan.

Tetapi seperti yang dinyatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumut, Nurdin Lubis, kata dia, Pertamina diminta menambah 10 MMSCFD.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pengguna Gas Sumut, Johan Brien, menyebutkan, Sumut memang benar-benar dianak tirikan, karena masalah krisis gas yang sudah lama tidak pernah ditangani serius.

"Bayangkan, sampai gas itu mau berkurang lagi 5 MMSCFD di April dan yang sebesar 7 MMSCFD juga bakal habis pada Juni, belum ada juga janji konkrit pemerintah mengatasi krisis itu,"katanya.

Awalnya, pengusaha sudah senang ketika proyek gas apung di Belawan dilaksanakan PGN yang berarti krisis gas itu sudah berakhir paling lama November tahun ini, tetapi akhiirnya batal karena Kementerian BUMN membatalkan proyek itu dan berjanji solusinya digantikan dari Arun.

"Nyatanya gas dari Arun juga dijadwalkan tahun 2014 dan itupun belum pasti berapa jatah Sumut dan termasuk harga jualnya apakah sesuai untuk industri Sumut dewasa ini atau tidak," katanya.***3***

Subagyo (T.E016/B/Subagyo/C/Subagyo) 21-02-2013 16:58:10

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013