Medan, 31/1 (ANTARA) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Sumatera Utara meminta konsumen dan masyarakat mewaspadai dan ekstra hati-hati dalam membeli beras di pasaran, karena diduga banyak beredar beras oplosan.

"Kalau beli beras di pajak atau tempat-tempat lain, periksa lebih dahulu.Jangan sampai mendapatkan beras oplosan yang murah dan tidak terjamin kualitasnya," kata Ketua YLKI Sumatera Utara Abubakar Siddik di Medan, Kamis.

Membeli beras oplosan tersebut, menurut dia, jelas saja konsumen akan merasa kecewa dan rugi karena mutunya tidak bagus.

"Karena itu, para konsumen dan masyarakat harus meneliti sebelum membeli beras.Kalau ada kecurigaan terhadap beras tersebut, lebih baik tak usah dibeli dan cari yang lebih baik," ujar Abubakar.

Dia mengatakan, kadang-kadang masyarakat juga bisa ragu atau "bingung" karena tidak dapat membedakan jenis beras yang oplosan dengan beras yang biasa dijual di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan.

Oleh karena itu, jelas Abubakar, para konsumen juga dapat menanyakan kepada penjual beras dari mana ini diperoleh."Jadi, masyarakat mendapatkan informasi mengenai beras tersebut.Ini tujuannya agar konsumen jangan terlanjur membeli beras oplosan tersebut," ucap dia.

Lebih lanjut Abubakar mengingatkan konsumen dan masyarakat jangan sampai terkecoh atau "tertipu" dengan membeli beras yang harganya murah, namun ternyata beras oplosan.

"Biarlah kita membeli beras yang harganya sedikit agak mahal, tapi memiliki mutu yang bagus dan seperti yang diharapkan para konsumen," kata Abubakar.

Sebelumnya, petugas kepolisian Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut berhasil mengungkap sindikat pengoplosan beras Bulog dan Non Bulog menjadi kemasan Merek Apel ukuran 50 Kg, di Gudang 899 Kayu Putih, Medan Belawan, Rabu malam (9/1).

Selain itu, petugas menyita sebanyak 200 ton beras Bulog, 300 ton beras tanpa merek dan 20 ton beras merek Apel hasil re-packing.

Petugas berwenang juga memeriksa sejumlah saksi termasuk pemilik gudang bernama H alias Aseng.***4***
(T.M034/B/M008/M008)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013