Tanjungbalai,29/1 (antarasumut)- Bahan bakar gas LPG sulit didapat, akibatnya masyarakat Tanjungbalai mengeluh karena selain langka, LPG 3 Kg dijual melebehi HET.

Ismail Nasution, warga Kel.Semulajadi, Kec.Datuk Bandar Timur mengatakan, sudah sebulan terakhir ini warga di daerah tempat tinggalnya kesulitan mendapatkan LPG 3 kg. "Gas tak ada dipasaran. Kalaupun ada, harganya berkisar 16 hingga 18 ribu", katanya.

Warga lainnya, Erna, ibu rumah tangga penduduk
Kel.Pematang Pasir Kec.Teluk Nibung mengatakan, di daerahnya harga LPG 3 kg mencapai 20 ribu rupiah. Sehinga nenimbulkan keresahan, khususnya kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Menanggapi keresahan masyarakat, Sekretaris DPD KNPI Tanjungbalai, Rudiatun menghimbau, agar Pertamina dan Pemerintah segera membentuk Tim Monitoring, untuk melakukan pengawasan.

Dikatakan, Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG 3 kg hanya Rp.12.750,- dan merupakan subsidi Pemerintah konversi minyak tanah bagi masyatakat. Namun, saat ini subsidi tersebut dimanfaatkan agen penyalur untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Menurutnya, kelangkaan dan melambungnya harga LPG bersubsidi itu, akibat ulah agen 'nakal' yang mengirim LPG keluar daerah, seperti Leidong dan Panipahan.

"Pada waktu-waktu tertentu, melalui jalur laut LPG 3 kg dibawa keluar daerah, dampaknya LPG langka dan meresahkan masyarakat", katanya.

Jika tidak segera disikapi, sambungnya, maka subsidi gas yang tadinya untuk rakyat, hanya akan dinikmati cukong berduit yang berkedok sebagai agen penyalur.

"Penyimpangan ini harus dihentikan, Pertamina dan Pemerintah mestinya tanggap dan peka terhadap keluhan masyarakat", katanya. (yan)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013