Ketika mendengar nama China atau Tiongkok, mungkin sebagian besar asumsi yang muncul adalah sulitnya mencari makanan halal.
Namun dalam kenyataannya, sangat banyak tempat yang menyediakan makanan halal. Mulai dari olahan berbagai jenis sayuran, makanan laut (seafood) hingga menu yang menyajikan daging kambing, sapi, dan ayam.
Di Beijing, yang merupakan ibu kota Tiongkok dan salah satu kota metropolitan dunia, restoran yang menyajikan makanan halal juga sangat banyak dan mudah ditemukan. Baik restoran berukuran besar mau pun kecil.
Jika tidak terlihat jelas tulisan halal, salah satu yang menjadi tanda restoran halal adalah warna hijau, baik pintunya, baliho mau pun bangunannya.
Di restoran yang didominasi warna hijau itu, umumnya pekerja restorannya merupakan etnis muslim Uyghur, warga Tiongkok yang berasal dari Provinsi Xin Jiang yang berjarak lebih dari 2.700 km dari Beijing.
Ketersediaan makanan halal semakin banyak jika berkunjung ke Kota Xi’an, Provinsi Shaanxi yang berjarak sekitar 1.080 km dari Beijing. Sebuah kota yang berpenduduk sekitar 30 juta jiwa dan memiliki banyak situs bersejarah.
Wisatawan yang berkunjung ke Xián bukan hanya ingin menyaksikan situs-situs bersejarah seperti Emperor Qinshihuang’s Mausoleum atau sering disebut Museum Terrakota yang merupakan makam kaisar dengan pengawalan ribuan patung prajurit dan City Wall yang merupakan benteng tinggi yang mengeliling istana kaisar.
Namun banyak juga mengunjungi pasar halal di salah satu bagian kota yang berdekatan dengan Lokasi Masjid Hua Chie yang merupakan masjid tua yang dibangun pada masa Dinasti Tang pada tahun 742 M.
Di pasar tersebut, berjejer ratusan toko dan kios pinggir jalan yang menyediakan berbagai makanan halal, muai dari seafood seperti ikan, cumi-cumi, kepiting, olahan sayur, hingga jus dan olahan buah.
Ada juga makanan khas “Rhou Jia Mo”, sejenis hamburgeryang diberi irisan daging kambing yang bercita rasa sangat lezat. Namun roti yang disajikan tidak dipotong habis, melainkan hanya tiga per empat sehingga dagingnya dijepit di tengah roti.
Ada juga “”Jishan Noodles” (sejenis mie berkuah yang dibauri dedauan), Hengshan Stewed Mutton atau hidangan daging kambing yang rebus dengan remah dan bumbu sehingga empuk, Liangpi Noodles atau mie dingin yang disajikan dengan kuah.
Banyaknya ketersediaan makanan halal itu menyebabkan wisatawan yang beragama Islam tidak akan kesulitan untuk menikmati kuliner sambil menyaksikan berbagai peninggalan bersejarah di Tiongkok.
Editor : Akung
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2025