Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) menyerap sebanyak 18.100 ton setara beras atau 36.200 ton gabah kering panen (GKP) dari hasil petani di wilayah itu pada awal Juli 2025.
"Total serapan gabah 18.100 ton setara beras dengan target 21.100 setara beras pada akhir Juli 2025," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto di Medan, Jumat.
Budi melanjutkan pencapaian itu mulai berkurang dari bulan sebelumnya, karena tak lepas dari lokasi panen padi di beberapa wilayah Sumut sudah mulai berkurang.
Menurut dia, hanya beberapa daerah saja yang masih panen, seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Serdang Bedagai dan sebagian Kabupaten Batu Bara.
"Kemungkinan akhir bulan atau memasuki Agustus mulai musim panen di sejumlah daerah wilayah Sumut," kata dia.
Dari penyerapan secara intensif di wilayah Sumut tersebut, Budi mengatakan pihaknya telah memiliki stok beras di gudang sekitar 90.000 ton.
Dia menambahkan untuk mempercepat penyerapan tersebut, pihaknya masih melakukan kerja sama dengan perusahaan swasta terkait pengolahan gabah kering petani untuk dijadikan setara beras.
Bulog Sumut juga melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah dan jajaran, serta Kodam I Bukit Barisan melalui sosialisasi bintara pembina desa, dan gabungan kelompok tani (gakpoktan).
Ia menyarankan ke para petani di wilayah beribu Kota Medan itu agar menjual gabah ke Bulog, karena sudah ditetapkan harga Rp6.500 per kilogram.
Harga itu sesuai dengan kebijakan yang diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 tentang Perubahan Atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Editor : Juraidi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2025