Pemkot Tanjungbalai menegaskan tetap komitmen dalam mendukung program Jaminan Kesehatan Nsasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) untuk memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warga Indonesia, khususnya warga daerah setempat.

Komitmen tersebut diungkapkan Wali Kota Tanjungbalai saat menerima audiensi Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kisaran, Sri Widyastuti beserta jajarannya, Jumat.

Wali Kota mengatakan, sektor kesehatan merupakan salah satu prioritas utama dalam arah pembangunan Kota Tanjungbalai, sehingga upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kota Tanjungbalai harus terus dinenahi dan ditingkatkan.

"Pembenahan di bidang kesehatan merupakan prioritas kami. Maka layanan kesehatan baik di Puskesmas dan RSUD akan terus ditingkatkan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung masyarakat, terutama peserta JKN Penerima Bantuan Iuran (PBI) maupun mandiri.

“Kami (Pemkot) siap untuk terus bekerja sama dengan pihak BPJS Kesehatan dalam hal kepesertaan PBI. Karena kesehatan adalah fondasi utama dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter,” ujar Mahyaruddin Salim.

Pada kesempatan itu, Wali Kota menanyakan capaian kepesertaan JKN-KIS PBI di Kota Tanjungbalai yang selama ini telah berjalan atau dikerjasamakan Pemkot Tanjungbalai dengan pihak PBJS.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Kisaran, Widyastuti menjelaskan dari total hingga 1 April 2025 sebanyak 183.139 Jiwa (97,45% dari total Penduduk Semester II) dan threshold keaktifan peserta 150.499 jiwa (80,08%) di Kota Tanjungbalai telah terdaftar sebagai peserta JKN aktif. Angka tersebut mencerminkan cakupan sebesar 80,08 persen.

Dikatakan Widyastuti, meski belum menyentuh angka 100 persen, pencapaian tersebut dinilai cukup baik. Namun demikian, ia menekankan pentingnya validasi dan pemutakhiran data secara berkala, khususnya terhadap peserta yang sebelumnya terdaftar melalui skema pembiayaan APBN dan kini berstatus tidak aktif akibat pemutakhiran data oleh Kementerian Sosial.

Lebih lanjut menanggapi pertanyaan Wali Kota, Widyastuti menjelaskan bahwa untuk meningkatkan persentase kepesertaan aktif dari 80 persen dan kepesertaan penduduk juga harus lebih diperhatikan, agar kedepannya capaian cakupan peserta terdaftar BPJS Kesehatan di Kota Tanjungbalai minimal 98 persen tercapai.

"Memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta agar seluruh karyawan dapat terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan aktif, juga harus dilakukan," kata Widyastuti.

Sri Widyastuti juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kota Tanjungbalai terhadap pelaksanaan program JKN. Ia berharap sinergi yang telah terjalin dapat terus ditingkatkan demi menjamin akses layanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.

“Dukungan Wali Kota dan jajaran Pemkot Tanjungbalai sangat memudahkan kami dalam berkoordinasi. Semoga kerja sama ini terus berjalan demi mewujudkan jaminan kesehatan yang merata dan berkelanjutan,” katanya.

Dalam pertemuan itu terungkap bahwa secara keseluruhan Kota Tanjungbalai telah mencapai cakupan semesta jaminan kesehatan atau Universal Health Coverage (UHC), dengan hampir seluruh penduduk telah terdaftar dalam program JKN.

Walaupun capaian UHC Tanjungbalai sangat baik, akan tetapi pemutakhiran data kependudukan, misalnya penerima manfaat yang sudah meninggal atau pindah domisili harus selalu diupgrade agar tidak menjadi temuan di tahun berikutnya.

Ke depan diharapkan sinergitas antara BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kota Tanjungbalai semakin kuat, demi meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mewujudkan masyarakat Kota Tanjungbalai yang sehat dan sejahtera sebagaimana Visi Misi mewujudkan Tanjungbalai EMAS (Elok, Maju, Agamais dan Sejahtera).

Pewarta: Yan Aswika

Editor : Akung


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2025