Kelompok Tani (Koptan) Maju Bersama bersama Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, melaksanakan kegiatan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada tanaman padi sawah di Desa Tahalak Ujung Gading, Kecamatan Batang Angkola.
Petugas POPT-PHP Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Ali Husni Dalimunthe, dalam keterangannya, Kamis (12/12), mengatakan pengendalian ini difokuskan pada serangan Wereng Batang Coklat (WBC) yang menyerang tanaman padi berumur 55 Hari Setelah Tanam (HST).
"Luas area yang terdampak lebih kurang satu hektare dari sekira 40 hektare luas pertanaman, namun pengendalian difokuskan pada 20 hektare lahan. Varietas padi yang ditanam meliputi Infari, Mekongga, dan varietas lokal," sebutnya.
Bahan pengendali yang digunakan insektisida FIDIFO 500 SL dengan bahan aktif Dimehipo 500 g/L. Program pengendalian ini mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pertanian Kabupaten Tapsel untuk membantu petani menjaga produktivitas hasil panen.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisasi dampak serangan WBC yang dapat menurunkan hasil panen. Kami berharap dengan adanya pengendalian ini, petani dapat tetap mencapai hasil panen yang optimal,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diawasi oleh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) - PHP dari Kecamatan Batang Angkola. Petugas lapangan memastikan metode pengendalian dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan agar efektif dan aman bagi lingkungan.
"Upaya seperti ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah, terutama dalam menghadapi tantangan serangan hama pada tanaman pangan utama seperti padi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Petugas POPT-PHP Kecamatan Batang Angkola, Tapanuli Selatan, Ali Husni Dalimunthe, dalam keterangannya, Kamis (12/12), mengatakan pengendalian ini difokuskan pada serangan Wereng Batang Coklat (WBC) yang menyerang tanaman padi berumur 55 Hari Setelah Tanam (HST).
"Luas area yang terdampak lebih kurang satu hektare dari sekira 40 hektare luas pertanaman, namun pengendalian difokuskan pada 20 hektare lahan. Varietas padi yang ditanam meliputi Infari, Mekongga, dan varietas lokal," sebutnya.
Bahan pengendali yang digunakan insektisida FIDIFO 500 SL dengan bahan aktif Dimehipo 500 g/L. Program pengendalian ini mendapatkan dukungan penuh dari Dinas Pertanian Kabupaten Tapsel untuk membantu petani menjaga produktivitas hasil panen.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meminimalisasi dampak serangan WBC yang dapat menurunkan hasil panen. Kami berharap dengan adanya pengendalian ini, petani dapat tetap mencapai hasil panen yang optimal,” ujarnya.
Kegiatan ini juga diawasi oleh Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) - PHP dari Kecamatan Batang Angkola. Petugas lapangan memastikan metode pengendalian dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan agar efektif dan aman bagi lingkungan.
"Upaya seperti ini menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan petani dalam menjaga ketahanan pangan daerah, terutama dalam menghadapi tantangan serangan hama pada tanaman pangan utama seperti padi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024