Pj. Bupati Langkat, M. Faisal Hasrimy mengatakan, dengan penerapan skema "Close loop" dari Bank Indonesia diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Langkat, khususnya dari sektor pertanian, dapat semakin berkembang.
"Dukungan fasilitas dari BI dalam hal distribusi komoditas pangan, serta peningkatan kualitas penggilingan padi, akan menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," katanya di Stabat, Jumat.
Konsep "Close loop" merupakan strategi korporatisasi bagi petani dengan mengintegrasikan proses dari hulu hingga hilir, sehingga tercipta kesatuan dalam pengelolaan hasil pertanian.
Faisal Hasrimy menekankan, pentingnya kerja sama yang telah dibangun dengan berbagai pihak, termasuk BULOG dan PLN, dalam mendukung sektor pertanian dan perikanan di Langkat.
"Dengan keterlibatan PLN sebagai penyedia energi, akses pengairan untuk sawah akan semakin mudah," katanya.
Ia berharap kerja sama dengan Bank Indonesia dalam penerapan pertanian berkelanjutan melalui konsep "close loop" tersebut tidak hanya sebatas seremoni, tetapi dapat membawa dampak nyata bagi masyarakat, terutama para petani dan pelaku usaha di Langkat.
"Kami ingin program itu benar-benar berkelanjutan dan memberikan manfaat yang konkret bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Langkat," katanya.
Sebelumnya Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Yura Djalins mengatakan, Kabupaten Langkat dipilih sebagai proyek percontohan untuk implementasi konsep close loop di Sumatera Utara.
"Konsep close loop ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pertanian di Langkat, khususnya dalam hal penggilingan padi, distribusi komoditas, dan pemberdayaan koperasi tani," katanya.
Kabupaten Langkat dinilai memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama jika lahan tadah hujan bisa ditingkatkan menjadi lahan irigasi atau embung.
Program itu akan dilaksanakan secara bertahap, dengan tahap pertama melibatkan Gapoktan, sementara tahap kedua akan mengoptimalkan koperasi tani.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Dukungan fasilitas dari BI dalam hal distribusi komoditas pangan, serta peningkatan kualitas penggilingan padi, akan menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal," katanya di Stabat, Jumat.
Konsep "Close loop" merupakan strategi korporatisasi bagi petani dengan mengintegrasikan proses dari hulu hingga hilir, sehingga tercipta kesatuan dalam pengelolaan hasil pertanian.
Faisal Hasrimy menekankan, pentingnya kerja sama yang telah dibangun dengan berbagai pihak, termasuk BULOG dan PLN, dalam mendukung sektor pertanian dan perikanan di Langkat.
"Dengan keterlibatan PLN sebagai penyedia energi, akses pengairan untuk sawah akan semakin mudah," katanya.
Ia berharap kerja sama dengan Bank Indonesia dalam penerapan pertanian berkelanjutan melalui konsep "close loop" tersebut tidak hanya sebatas seremoni, tetapi dapat membawa dampak nyata bagi masyarakat, terutama para petani dan pelaku usaha di Langkat.
"Kami ingin program itu benar-benar berkelanjutan dan memberikan manfaat yang konkret bagi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Langkat," katanya.
Sebelumnya Deputi Kepala Perwakilan BI Sumut, Yura Djalins mengatakan, Kabupaten Langkat dipilih sebagai proyek percontohan untuk implementasi konsep close loop di Sumatera Utara.
"Konsep close loop ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas pertanian di Langkat, khususnya dalam hal penggilingan padi, distribusi komoditas, dan pemberdayaan koperasi tani," katanya.
Kabupaten Langkat dinilai memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, terutama jika lahan tadah hujan bisa ditingkatkan menjadi lahan irigasi atau embung.
Program itu akan dilaksanakan secara bertahap, dengan tahap pertama melibatkan Gapoktan, sementara tahap kedua akan mengoptimalkan koperasi tani.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024