Tim medis Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat menerjunkan enam dokter dan 44 tenaga medis dalam rangka mengawal kesehatan para atlet, di pertandingan olahraga Sambo yang tergolong berat dan berisiko tinggi terhadap cedera membuat kehadiran tim medis menjadi sangat vital dalam setiap pertandingan, pada PON XXI Sumut-Aceh.

Hal itu disampaika Kepala Tim Medis Langkat yang juga Kadis Kesehatan dr Juliana MM, di Stabat, Kamis (19/9).

Juliana mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan empat pos kesehatan untuk memastikan penanganan cepat terhadap atlet maupun pelatih dan wasit yang membutuhkan pertolongan medis. 

"Kami telah mendirikan empat pos kesehatan yakni pos venue di lapangan pertandingan, pos medical room, pos di Hotel Grand Stabat, serta pos venue di luar lapangan," ujarnya.

Pos-pos tersebut tidak hanya untuk keperluan atlet, tetapi juga terbuka untuk pelatih, wasit, dan masyarakat umum yang membutuhkan pertolongan darurat. 

“Pos Venue di luar lapangan juga bisa dimanfaatkan masyarakat yang sedang menyaksikan pertandingan,” jelasnya.

Selain itu, untuk mengantisipasi situasi darurat, tim medis Langkat juga telah menyiapkan dua unit ambulans yang selalu siaga untuk merujuk pasien ke rumah sakit. 

Sementara rumah sakit rujukan yang dipilih adalah RSU Putri Bidadari dan RSUD Tanjung Pura. "Kami berusaha memberikan pelayanan terbaik dengan dukungan fasilitas yang maksimal," tambah Kadis Kesehatan Kabupaten Langkat tersebut.

Hingga hari ketiga pelaksanaan cabang olahraga Sambo di Kabupaten Langkat, sudah tercatat 60 atlet yang mengalami cedera dan mendapatkan perawatan dari tim medis. 

"Hingga saat ini belum ada atlet yang perlu dirujuk ke rumah sakit. Kebanyakan hanya mengalami kejang otot, kelelahan dan dislokasi bahu yang berhasil ditangani di tempat," ujarnya.




 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024