Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara  mencatat harga gabah kering panen (GKP) di Sumut baik di tingkat petani maupun penggilingan naik pada Agustus 2024.

“Untuk GKP di tingkat petani naik 8,91 persen dan penggilingan naik 8,13 persen secara m-to-m, dan juga naik secara y-on- y di tingkat petani 15,09 persen sedangkan penggilingan naik 13,72 persen,” ujar Kepala BPS Sumut Asim Saputra.

Asim melanjutkan pada Agustus 2024, harga rata-rata GKP Sumut Rp 6.713 per kilogram di tingkat petani, sementara di penggilingan Rp 6.800 per kilogram.

Sementara, untuk gabah kering giling (GKG) di Sumut juga rata-rata meningkat secara bulanan dan tahunan di tingkat petani serta penggilingan.

Di tingkat petani pada Agustus 2024, GKG berada di harga Rp 7.104 per kilogram, naik 7,09 persen secara bulanan dan 5,08 persen secara tahunan.

Di penggilingan Sumut, periode yang sama, harga rata-rata GKG Rp 7.302 per kilogram, naik 7,47 persen secara bulanan dan 6,32 persen secara tahunaan. 

“Di tingkat petani, harga gabah terendah ada di Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, yaitu gabah kualitas rendah varietas Inpari 32 dengan nilai Rp 5.800 per kilogram,” ujar Asim.

Dia menambahkan, untuk harga gabah tertinggi di petani Sumut tercatat Rp8.800 per kilogram yang ada di Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan, dengan kualitas GKG varietas  Inpari 32 dan Ciherang.

Adapun di tingkat penggilingan, Asim memaparkan, harga gabah terendah di Sumut Rp5.850 per kilogram yaitu gabah kualitas rendah varietas Inpari 32 di Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun.

Untuk harga tertinggi di penggilingan Rp8.950 per kilogram, dengan gabah kualitas GKG varietas Ciherang dan Inpari 32 di Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan.

Pewarta: Dina Purnama

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024