Sumatera Utara bukan hanya dikenal sebagai daerah penghasil komoditas perkebunan dan pertambangan. Keelokan dan keindahan alam serta beragam budayanya juga menjadi pemikat setiap orang untuk berkunjung ke provinsi di bagian utara Pulau Sumatera ini.
Siapa yang tak kenal Danau Toba. Danau alami yang terletak di kaldera supervulkan (gunung berapi raksasa) ini memiliki panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer serta kedalaman mencapai 500 meter dan disebut juga sebagai danau terluas di Indonesia, bahkan di dunia.
Danau Toba secara administratif berada di delapan kabupaten di Sumut dikelilingi pegunungan dan perbukitan nan hijau dan terbentuk dari letusan gunung berapi ribuan tahun lalu. Keindahan alam Danau Toba bahkan sudah dimanfaatkan sejak masa penjajahan Belanda. Popularitas danau ini semakin meningkat setelah ditetapkan sebagai salah satu dari lima Destinasi Super Prioritas (DSP) oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada tahun 2021.
Sejumlah tempat wisata lain di Sumut menawarkan panorama alam yang tak kalah eksotis seperti di Brastagi, Parapat, air terjun Sipisopiso, Bukit Lawang dan Pulo Samosir.
Wisatawan juga tidak akan direpotkan dengan menu masakan yang sesuai dengan selera lidah masing- masing, sebab di Sumatera Utara tersedia aneka ragam kuliner khas nusantara.
Akomodasi dan transportasi juga tidak perlu dikhawatirkan, sebab provinsi yang sering menggelar berbagai acara tingkat nasional dan internasional itu memang sudah menjawab semua kebutuhan untuk menampung jumlah wisatawan yang berkunjung ke provinsi hubnya Indonesia bagian barat.
Yang jelas, sektor pariwisata yang dimiliki provinsi berpenduduk sekitar 15 juta jiwa itu menjadi salah satu "magnet" guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat dan penambahan pendapatan asli daerah yang berbatasan dengan perairan laut Selat Malaka tersebut.
Berbagai keunggulan potensi wisata itu tentunya belum cukup untuk menarik kunjungan wisatawan jika tidak dibarengi dengan upaya memaksimalkan promosi dan kampanye secara masif dengan melibatkan semua komponen, terutama pemerintah daerah, kalangan pelaku wisata dan masyarakat setempat.
Adalah sebuah kesempatan emas bagi masyarakat Sumatera Utara, ketika Pemerintah menunjuk daerah ini bersama provinsi tetangga, Aceh, sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON XXI) yang digelar pada 9 sampai 20 September 2024.
Rencananya, PON 2024 akan dibuka di Aceh dan ditutup di Sumatera Utara. Tak kurang dari 9.938 atlet dan ofisial yang berasal dari 38 provinsi di Indonesia akan terlibat dalam agenda olahraga tahunan nasional ini. Belum lagi kehadiran para suporter atau penggembira yang akan mendukung atau menyaksikan laga tanding atlet dari daerah mereka masing-masing.
Tentunya, tumpah ruahnya pengunjung untuk menyaksikan perhelatan olahraga terbesar di Tanah Air ini tidak sekadar untuk bertarung sebagai atlet atau suporter, tapi juga akan mencari spot- spot wisata menarik untuk dikunjungi dan kuliner-kuliner khas daerah untuk dinikmati.
Momen ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh komponen masyarakat Sumut untuk memperkenalkan lebih mendalam keunggulan dan potensi pariwisata yang dimiliki provinsi ini sebab kegiatan tersebut akan menarik kunjungan belasan ribu orang.
Selain banyak lokasi wisata yang akan dikunjungi, produk- produk UMKM khas Sumut dipastikan banjir pesanan yang nantinya akan dijadikan sebagai cinderamata atau oleh- oleh untuk dibawa pulang ke daerahnya masing- masing setelah berakhirnya pelaksanaan PON tersebut.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berpesan agar Pemerintah Provinsi Aceh dan Sumatera Utara memanfaatkan pelaksanaan PON 2024 untuk meningkatkan aktivitas pariwisata dan bisnis usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) keunggulan daerah masing- masing.
Uno menargetkan adanya peningkatan sedikitnya 25 persen kedatangan wisatawan ke objek-objek wisata andalan di kedua provinsi tersebut, yang dibarengi dengan peningkatan ekonomi kreatif dan produk UMKM terkait PON 2024.
"Saya menitipkan soal UMKM dan ekonomi kreatif (kepada pemerintah provinsi). Jangan cepat kehabisan seperti PON-PON sebelumnya," kata dia.
Untuk itu, Kemenparekraf sudah memberikan bekal kepada para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif supaya dapat menelurkan produk-produk termasuk suvenir yang berkualitas.
Terkait penyelenggaraan PON 2024, Menparekraf Sandiaga Uno memang mendapatkan tugas khusus dari Presiden Joko Widodo untuk mempromosikan destinasi pariwisata di provinsi yang menjadi tuan rumah yakni Aceh dan Sumatera Utara.
Presiden memberikan instruksi tersebut demi menggeliatkan ekonomi masyarakat dan mengembangkan peluang usaha serta menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat.
Di Sumut, objek wisata seperti destinasi super prioritas Danau Toba menjadi daya tarik utama saat PON 2024, selain itu juga banyak wisata alam lain seperti Bukit Lawang dan tempat penangkaran gajah di Tangkahan.
Untuk mendukung suksesnya perhelatan olahraga tingkat nasional di Sumatera Utara itu, pemerintah setempat terus mendorong agar pelaku wisata dan UMKM untuk lebih aktif dan inovatif guna mempromosikan dan menawarkan produk unggulan masing-masing.
Keterlibatan UMKM dan pelaku wisata dalam PON 2024 penting agar dampak ekonomi dari perhelatan olahraga tanah air itu dirasakan semua pihak, kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumut Naslindo Sirait.
Selain juga dukungan yang tak kalah pentingnya memajukan sektor pariwisata adalah dari masyarakat, terutama yang bermukim di daerah berdekatan dengan objek wisata guna bisa membawa kesan kondusif dan positif bagi wisatawan, misal soal keramahan penduduk dan tidak adanya pungli.
Sebagai bentuk dukungan promosi potensi wisata, Pemerintah juga harus intens berkolaborasi dengan swasta guna menggelar berbagai kegiatan baik bersifat daerah, nasional maupun skala internasional, seperti festival seni dan budaya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PON momentum perkenalkan wisata Sumut lebih mendalam
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024