Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dan Bank Indonesia bekerjasama dalam menggelar kegiatan gerakan pangan murah demi upaya pengendalian inflasi dan stabilitas harga pangan di wilayah itu.

"Kegiatan ini adalah kerjasama Pemkab Taput dan BI Cabang Sibolga. Intinya, stok pangan aman, stabilitas harga juga aman, dan kegiatan ini dapat menekan inflasi," ujar Pj Bupati Taput, Dimposma Sihombing, Kamis (15/8).

Disebutkan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bukti kehadiran pemerintah dalam menyediakan bahan pokok murah untuk masyarakat.

"Ke depan, kuantitasnya kita minta untuk ditingkatkan, dan seharusnya jika APBD Taput saat ini tidak mengalami beban berat, barangkali subsidi biaya angkut akan ditambah subsidi lainnya dari Pemkab Taput sehingga harga bahan pokok akan lebih murah lagi," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Mustafa Kamal dan Laidin Purba dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Sibolga juga menyebutkan, gerakan pasar murah bukan berarti harganya jauh lebih murah, namun ada subsidi biaya angkutnya.

"Upaya menekan inflasi yang kita lakukan harus boleh dinikmati masyarakat Tapanuli Utara," sebutnya.

Sebelumnya, dalam laporannya, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Longgos Buha Pandiangan mengatakan, adapun bahan pokok yang dijual adalah beras sebanyak 15 ton dengan harga Rp.57.500 per 5 kg, telor ayam ras 30 butir dalam satu papan seharga Rp.53.000 per papan, serta minyak goreng, gula pasir, dan tepung terigu.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024