Guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Isfenti Sadalia mengatakan bahwa pendidikan merupakan elemen penting untuk mengembangkan ekonomi kreatif di Sumut.
"Sekolah, pendidikan itu perlu untuk melahirkan ide-ide kreatif," ujar Isfenti dalam acara "Workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif" di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu.
Menurut perempuan yang juga Dekan Fakultas Vokasi USU itu, ekonomi kreatif sejatinya kerja produktif yang memerlukan intelektualitas.
Karena itulah, dia menyebut ekonomi kreatif sebagai kreasi intelektual berbasis pada ide.
"Dari ide itu, ekonomi kreatif menghasilkan barang atau jasa. Kreativitasnya di sana," kata Isfenti.
Profesor yang lahir di Binjai itu pun menyampaikan ekonomi kreatif dapat terus diasah sampai ke tingkat perguruan tinggi negeri, di mana USU menjadi satu di antaranya.
USU, Isfenti menambahkan, memiliki Fakultas Vokasi yang resmi berdiri pada 27 Juni 2022 untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi kreatif tersebut.
Fakultas Vokasi, katanya, merupakan fakultas terapan di mana mahasiswanya diarahkan untuk memiliki keterampilan tertentu yang bisa diterapkan langsung di industri.
Di fakultas itu, dia memaparkan ada beberapa langkah yang sudah dilakukan untuk ekonomi kreatif seperti melakukan penelitian terkait teknologi.
Kemudian, mengadakan edukasi dan pelatihan peningkatan keterampilan, mengembangkan industri rumahan serta membantu produk untuk mendapatkan hak atas kekayaan intelektual.
Isfenti juga memastikan Fakultas Vokasi USU terbuka untuk membantu pelaku ekonomi kreatif di Sumut terkait hal-hal tertentu.
"Misalnya, kalau mau dibantu untuk menyusun keuangan, bisa. Kalau mau dibantu menentukan harga jual, ayo. Fakultas Vokasi USU pun mempunyai D3 bahasa Inggris dan bahasa Jepang untuk membantu pelaku ekonomi kreatif berpromosi dengan bahasa asing. Ada pula D3 Administrasi Perpajakan untuk mengurus soal pajak," tutur Isfenti.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Sekolah, pendidikan itu perlu untuk melahirkan ide-ide kreatif," ujar Isfenti dalam acara "Workshop Pengembangan Ekosistem Ekonomi Kreatif" di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu.
Menurut perempuan yang juga Dekan Fakultas Vokasi USU itu, ekonomi kreatif sejatinya kerja produktif yang memerlukan intelektualitas.
Karena itulah, dia menyebut ekonomi kreatif sebagai kreasi intelektual berbasis pada ide.
"Dari ide itu, ekonomi kreatif menghasilkan barang atau jasa. Kreativitasnya di sana," kata Isfenti.
Profesor yang lahir di Binjai itu pun menyampaikan ekonomi kreatif dapat terus diasah sampai ke tingkat perguruan tinggi negeri, di mana USU menjadi satu di antaranya.
USU, Isfenti menambahkan, memiliki Fakultas Vokasi yang resmi berdiri pada 27 Juni 2022 untuk memfasilitasi pengembangan ekonomi kreatif tersebut.
Fakultas Vokasi, katanya, merupakan fakultas terapan di mana mahasiswanya diarahkan untuk memiliki keterampilan tertentu yang bisa diterapkan langsung di industri.
Di fakultas itu, dia memaparkan ada beberapa langkah yang sudah dilakukan untuk ekonomi kreatif seperti melakukan penelitian terkait teknologi.
Kemudian, mengadakan edukasi dan pelatihan peningkatan keterampilan, mengembangkan industri rumahan serta membantu produk untuk mendapatkan hak atas kekayaan intelektual.
Isfenti juga memastikan Fakultas Vokasi USU terbuka untuk membantu pelaku ekonomi kreatif di Sumut terkait hal-hal tertentu.
"Misalnya, kalau mau dibantu untuk menyusun keuangan, bisa. Kalau mau dibantu menentukan harga jual, ayo. Fakultas Vokasi USU pun mempunyai D3 bahasa Inggris dan bahasa Jepang untuk membantu pelaku ekonomi kreatif berpromosi dengan bahasa asing. Ada pula D3 Administrasi Perpajakan untuk mengurus soal pajak," tutur Isfenti.
Editor : Azhari
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024