Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara meminta para petani di wilayahnya untuk memastikan pengairan ke sawah lancar dan memperbanyak penanaman padi gogo demi menghadapi musim kemarau di wilayahnya.

"Hal itu supaya kemarau tidak berdampak signifikan terhadap produksi padi," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumut Muhammad Juwaini di Medan, Sumut, Selasa.

Terkait pengairan, Juwaini mengimbau petani untuk memastikan dan mengoptimalkan keberadaan pompa-pompa yang ada di wilayah mereka.

Kemudian, dia meminta petani memastikan kelancaran saluran-saluran irigasi yang mengalir ke sawah. "Kalau tersumbat, saluran irigasinya agar dibersihkan," kata Juwaini.

Lalu, dia menyebut produktivitas padi selama kemarau juga dapat dijaga dengan melaksanakan program tumpang sisip padi gogo. Di Sumut ada beberapa varietas padi tersebut seperti Sigambiri Putih dan Sigambiri Merah.

Juwaini menyebut, melalui program itu, lahan perkebunan di Sumut misalnya karet dan kelapa sawit dapat ditanami padi.

Khusus untuk kelapa sawit, Pemprov Sumut melaksanakan pula program Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria) yakni penanaman padi gogo di lahan sawit. Sekitar 10 persen dari total lahan sawit di Sumut dapat digunakan untuk program itu.

Pemprov Sumut mencatat, luas lahan perkebunan sawit di Sumut sekitar 1,4 juta hektare, di mana lahan perusahaan besar swasta (PBS) sekitar 628.586 hektare, PTPN 320.198 hektare dan perkebunan rakyat 441.399 hektare. Luas tersebut membuat Sumut menjadi salah satu provinsi dengan luas lahan sawit terbesar di Indonesia.

"Kami terus memantau perkembangan cuaca dan iklim di Sumut yang selanjutnya diinformasikan secara rutin ke kelompok-kelompok tani," tutur Juwaini.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga meminta pemerintah provinsi mengantisipasi kekeringan dan gelombang panas dengan pompanisasi.

Presiden pun meminta Kementerian Pertanian (Kementan) mengalokasikan bantuan 70 ribu pompa untuk lahan pengairan sawah dan pertanian sebagai mitigasi bencana kekeringan yang diprediksi melanda Indonesia pada Juli-Oktober 2024.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Azhari


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024