Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Banten, mengimbau panitia kurban dan masyarakat tidak menggunakan kantong plastik sekali pakai sebagai wadah daging karena mengandung zat karsinogen dan berbahaya bagi kesehatan.
“Masyarakat dapat menggunakan alternatif pembungkus daging ramah lingkungan atau membawa wadah sendiri yang terbuat dari bahan ramah lingkungan saat mengambil atau mengantarkan hak atas hewan kurban,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany di Tangerang, Jumat.
Ia menjelaskan kantong plastik kresek bukan jenis kemasan food grade, tidak memenuhi standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makan.
Tak hanya itu, lanjut dia, sebagian besar kantong plastik rata-rata mengandung logam berat timbal (Pb) yang melebihi batas yang ditentukan.
Baca juga: Presiden Jokowi beli sapi warga Kolaka Timur untuk kurban, segini harganya
“Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, maupun tangan atau makanan. Selain masalah kesehatan, penggunaan plastik juga menjadi masalah lingkungan sebab limbah tersebut tidak mudah terurai, bahkan hingga ratusan tahun,” ujarnya.
Sebagai alternatif, kata dia, masyarakat dapat menggunakan wadah pembungkus daging kurban seperti besek bambu yang sifatnya ramah lingkungan dan adanya rongga di antara anyaman besek bambu membuat pengemasan makanan menjadi lebih segar.
“Selain wadah makanan, bisa juga dengan memakai daun pisang atau daun jati sebagai wadah daging kurban. Ataupun bisa juga menggunakan tas purun sebagai wadah saat membawa daging kurban dari tempat pemotongan hewan kurban ke rumah, sehingga ramah lingkungan dan higienis,” kata Mugiya Wardhany.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga diimbau tak pakai plastik sekali pakai untuk wadah daging kurban
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
“Masyarakat dapat menggunakan alternatif pembungkus daging ramah lingkungan atau membawa wadah sendiri yang terbuat dari bahan ramah lingkungan saat mengambil atau mengantarkan hak atas hewan kurban,” kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Kota Tangerang Mugiya Wardhany di Tangerang, Jumat.
Ia menjelaskan kantong plastik kresek bukan jenis kemasan food grade, tidak memenuhi standardisasi material yang layak digunakan untuk memproduksi perlengkapan makan.
Tak hanya itu, lanjut dia, sebagian besar kantong plastik rata-rata mengandung logam berat timbal (Pb) yang melebihi batas yang ditentukan.
Baca juga: Presiden Jokowi beli sapi warga Kolaka Timur untuk kurban, segini harganya
“Timbal dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, maupun tangan atau makanan. Selain masalah kesehatan, penggunaan plastik juga menjadi masalah lingkungan sebab limbah tersebut tidak mudah terurai, bahkan hingga ratusan tahun,” ujarnya.
Sebagai alternatif, kata dia, masyarakat dapat menggunakan wadah pembungkus daging kurban seperti besek bambu yang sifatnya ramah lingkungan dan adanya rongga di antara anyaman besek bambu membuat pengemasan makanan menjadi lebih segar.
“Selain wadah makanan, bisa juga dengan memakai daun pisang atau daun jati sebagai wadah daging kurban. Ataupun bisa juga menggunakan tas purun sebagai wadah saat membawa daging kurban dari tempat pemotongan hewan kurban ke rumah, sehingga ramah lingkungan dan higienis,” kata Mugiya Wardhany.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga diimbau tak pakai plastik sekali pakai untuk wadah daging kurban
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024