Tak banyak orang yang tahu. Rupanya upaya Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Pasaribu untuk mengurangi angka pengangguran setahap demi setahap mulai membuahkan hasil.
Berkolaborasi dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Balai Latihan Kerja (BLK), Pemkab Tapsel di TA 2023 sudah mencetak puluhan tenaga terampil warga lokal.
"Bahkan sejumlah di antaranya sudah ada yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia seperti ke Jepang melalui lembaga resmi," Kepala Dinas Ketenagakerjaan Tapsel Ahmad Radja Nasution, Rabu.
Untuk tahun anggaran 2023 (gelombang pertama) ada 16 orang bidang teknis las dengan pelatihan 228 jam pelajaran (JP) atau 28 hari, serta 16 orang bidang tata boga 140 JP atau 18 hari di BLK Tapsel.
Baca juga: Bupati Tapsel tinjau astaka MTQ ke-39 tingkat Sumut di Sipirok
"Program pelatihan yang peserta-nya sudah hampir mewakili seluruh kecamatan di Tapsel ini di bawah tanggung jawab Kementerian Tenaga Kerja RI melalui BBPVP Medan," ujarnya.
Selain tata boga dan teknis las, untuk TA 2024 (gelombang kedua) ada bidang servis sepeda motor, dan menjahit. Animo masyarakat untuk mendapatkan skil cukup tinggi, katanya.
Hanya saja, bidang teknik las menjadi primadona warga Tapsel. Hal ini, lanjut Radja, disebabkan peluang kerjanya menjanjikan selain investasi kerja untuk mandiri.
"Beberapa diantaranya sudah ada yang diberdayakan perusahaan sebagai teknik las di PLTA Batang Toru, Tambang.m Emas Batang Toru, perusahaan besar di Batam, Dumai, Makasar, Jambi, dan lainnya," sebut Radja.
Meski demikian, secara bertahap pihak Pemkab Tapsel, secara bertahap melakukan pembenahan-pembenahan baik itu untuk tenaga pengajar (instruktur), serta sarana prasarana yang dimiliki BLK.
"Agar pelatihan ini optimal, diperlukan minimal 10 orang tenaga instruktur yang berkompeten mengingat luasan BLK Tapsel Siharangkarang. Selama ini sebagian masih memakai instruktur luar daerah," kata Radja didampingi Kepala UPT BLK Tapsel Minah Sorita Hutasoit.
Untuk instruktur teknis sepeda motor di TA 2024 masih dari Mandailing Natal, Tata boga memberdayakan tenaga alumni BLK Tapsel, instruktur menjahit dari LPK, sedang teknis las dari BLK Tapsel.
"Selain upaya mengurangi pengangguran. Program seperti ini layak terus dikembangkan dalam hal menjawab tantangan peluang kerja ke depan. Sejalan dengan visi misi mewujudkan Tapsel yang salah satunya sejahtera," tandas nya.
Baca juga: Catat ! 12 calon pekerja migran asal Tapsel lolos ke Korea Selatan
Di sisi lain, melalui program G to G Korea Selatan, tambah Radja, dimana puluhan calon pekerja migran selaku pahlawan devisa negara asli warga Tapsel telah dilatih berbulan-bulan dengan biaya APBD.
"Alhamdulillah sudah ada 12 bidang budidaya perikanan yang lolos ke Korea Selatan dan tinggal menunggu waktu pengiriman ke luar negeri. Enam bidang manufaktur masih dalam proses, demikian 29 orang lainnya dalam tahap seleksi," ujarnya.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu sering menyampaikan bahwa program-program menyangkut BLK ini sangat berdampak positif untuk membantu membuka peluang kerja bagi warganya.
"Persaingan kerja saat ini cukup ketat. Hanya saja dengan dimodali skil yang memiliki kompetensi hingga sertifikasi, saya yakin kaum milenial Tapsel akan mampu bersaing mendapatkan peluang tenaga kerja," sebut Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Berkolaborasi dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan, Balai Latihan Kerja (BLK), Pemkab Tapsel di TA 2023 sudah mencetak puluhan tenaga terampil warga lokal.
"Bahkan sejumlah di antaranya sudah ada yang menjadi Tenaga Kerja Indonesia seperti ke Jepang melalui lembaga resmi," Kepala Dinas Ketenagakerjaan Tapsel Ahmad Radja Nasution, Rabu.
Untuk tahun anggaran 2023 (gelombang pertama) ada 16 orang bidang teknis las dengan pelatihan 228 jam pelajaran (JP) atau 28 hari, serta 16 orang bidang tata boga 140 JP atau 18 hari di BLK Tapsel.
Baca juga: Bupati Tapsel tinjau astaka MTQ ke-39 tingkat Sumut di Sipirok
"Program pelatihan yang peserta-nya sudah hampir mewakili seluruh kecamatan di Tapsel ini di bawah tanggung jawab Kementerian Tenaga Kerja RI melalui BBPVP Medan," ujarnya.
Selain tata boga dan teknis las, untuk TA 2024 (gelombang kedua) ada bidang servis sepeda motor, dan menjahit. Animo masyarakat untuk mendapatkan skil cukup tinggi, katanya.
Hanya saja, bidang teknik las menjadi primadona warga Tapsel. Hal ini, lanjut Radja, disebabkan peluang kerjanya menjanjikan selain investasi kerja untuk mandiri.
"Beberapa diantaranya sudah ada yang diberdayakan perusahaan sebagai teknik las di PLTA Batang Toru, Tambang.m Emas Batang Toru, perusahaan besar di Batam, Dumai, Makasar, Jambi, dan lainnya," sebut Radja.
Meski demikian, secara bertahap pihak Pemkab Tapsel, secara bertahap melakukan pembenahan-pembenahan baik itu untuk tenaga pengajar (instruktur), serta sarana prasarana yang dimiliki BLK.
"Agar pelatihan ini optimal, diperlukan minimal 10 orang tenaga instruktur yang berkompeten mengingat luasan BLK Tapsel Siharangkarang. Selama ini sebagian masih memakai instruktur luar daerah," kata Radja didampingi Kepala UPT BLK Tapsel Minah Sorita Hutasoit.
Untuk instruktur teknis sepeda motor di TA 2024 masih dari Mandailing Natal, Tata boga memberdayakan tenaga alumni BLK Tapsel, instruktur menjahit dari LPK, sedang teknis las dari BLK Tapsel.
"Selain upaya mengurangi pengangguran. Program seperti ini layak terus dikembangkan dalam hal menjawab tantangan peluang kerja ke depan. Sejalan dengan visi misi mewujudkan Tapsel yang salah satunya sejahtera," tandas nya.
Baca juga: Catat ! 12 calon pekerja migran asal Tapsel lolos ke Korea Selatan
Di sisi lain, melalui program G to G Korea Selatan, tambah Radja, dimana puluhan calon pekerja migran selaku pahlawan devisa negara asli warga Tapsel telah dilatih berbulan-bulan dengan biaya APBD.
"Alhamdulillah sudah ada 12 bidang budidaya perikanan yang lolos ke Korea Selatan dan tinggal menunggu waktu pengiriman ke luar negeri. Enam bidang manufaktur masih dalam proses, demikian 29 orang lainnya dalam tahap seleksi," ujarnya.
Bupati Tapsel Dolly Pasaribu sering menyampaikan bahwa program-program menyangkut BLK ini sangat berdampak positif untuk membantu membuka peluang kerja bagi warganya.
"Persaingan kerja saat ini cukup ketat. Hanya saja dengan dimodali skil yang memiliki kompetensi hingga sertifikasi, saya yakin kaum milenial Tapsel akan mampu bersaing mendapatkan peluang tenaga kerja," sebut Bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024