Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Medan meminta jamaah calon haji (JCH) asal Sumatera Utara (Sumut) menjalin kebersamaan menjelang puncak haji.
"Tidak ada yang namanya asal daerah, semua jamaah Sumut menjadi tamu Allah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tahun ini," ucap Ketua Embarkasi Medan Ahmad Qosbi di Medan, Kamis.
Menurutnya, JCH Indonesia, khususnya Sumut harus menghilangkan ego kedaerahan, tapi menjalin kekompakan dan kebersamaan serta saling tolong menolong.
Apalagi, menjelang puncak ibadah haji atau pelaksanaan wukuf di Arafah, Muzdalifah dan Mina pada 9 Zulhijah 1445 atau diperkirakan pada Sabtu, 15 Juni 2024.
"Selama enam jam wukuf di Arafah, jamaah diminta pelihara ihram. Saat pelaksanaan wukuf di Arafah jamaah calon haji disediakan nasi kotak, air mineral botol dan buah-buahan," ujar dia.
Ia mengimbau jamaah calon haji asal Sumatera Utara agar mengambil haknya, dan jangan rakus dengan mengambil hak orang lain, terutama saat wukuf di Arafah.
"Yang menentukan mabrur atau tidaknya adalah saat kita wukuf di Arafah," kata Ahmad saat memberikan bimbingan dan pelepasan 359 calon haji kloter 22 di Asrama Haji Medan.
Ahmad yang juga Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sumut menyampaikan jamaah diminta menjaga persatuan dan kesatuan. Kemudian menjaga nama baik bangsa, serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.
"Jangan melakukan perbuatan yang dapat mencoreng citra dan nama baik bangsa Indonesia di Tanah Suci," ujarnya.
Ia mengingatkan agar jamaah calon haji untuk tidak swafoto maupun bermain permainan di telepon pintar.
JCH Kloter 22 Embarkasi Medan sebanyak 359 orang, asal Kota Medan 2 orang, Labuhanbatu Selatan 291 orang, Kota Sibolga 50 orang, Pakpak Bharat 6 orang, Mandailing Natal 2 orang, dan petugas haji 8 orang.
"Imam Mesjid Nawabi sudah marah-marah kepada jamaah Indonesia yang sering selfi (swafoto). Ibadah selfi, thawaf juga selfi, hal ini tentu bisa mengurangi kekhusyukan ibadah haji," kata Ahmad.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024