Syahganda Nainggolan: Teguh bisa dipasang dengan Edy, Ijeck dan Bobby

Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle Syahganda Nainggolan menilai Teguh Santosa bisa dipasangkan dengan tiga nama, yakni Edy Rahmayadi, Musa Rajekshah alias Ijeck, dan Bobby Nasution di Pilgub Sumatera Utara 2024. 

 

Syahganda menganggap Teguh Santosa yang merupakan Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) memiliki peluang dengan tiga nama yang lebih dahulu muncul. 

 

"Kita telah menggelar pertemuan dengan Teguh di Jakarta Selatan malam tadi," ucap Syahganda dalam keterangan tertulis di Medan, Selasa (28/5). 

 

Penetapan calon kepala daerah, lanjut dia, apakah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota merupakan domain dan kewenangan pimpinan partai politik di tingkat nasional.  

 

Syahganda mengatakan, Teguh harus meyakinkan pimpinan partai politik bahwa dirinya dapat diandalkan dan dipercaya dalam Pilgub Sumatera Utara 2024. Dia menyarankan agar Teguh untuk membuka diri pada berbagai opsi. 

 

"Teguh memiliki pergaulan yang luas di kalangan politisi. Dia dapat disandingkan dengan Bobby Nasution, Musa Rajekshah, juga Edy Rahmayadi," katanya lagi.

 

Syahganda juga mengatakan, Teguh yang lahir dan besar di Kota Medan memiliki semua syarat menjadi pemimpin daerah, baik latar belakang pendidikan maupun akademisi, wartawan, dan aktivis. 

 

Pekan lalu Teguh telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur Sumatera Utara di tiga partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Golkar, dan Partai Gerindra. 

 

Teguh lahir dan besar di Kota Medan. Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA Negeri 1 Medan pada 1994, dia melanjutkan pendidikan ke Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad). 

 

Pada 1999, Teguh sempat mengenyam pendidikan di National University of Singapore (NUS). Gelar master didapatnya dari University of Hawaii at Manoa (UHM), Amerika Serikat, dan pendidikan doktoral ditempuhnya pada Jurusan Hubungan Internasional di Unpad. 

 

Selain sebagai aktivis, Teguh juga mengajar di Jurusan Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta. 

 

Teguh memiliki beragam pengalaman di tingkat internasional. Ia kerap diundang memantau pemilihan umum di sejumlah negara, dan menjadi petisioner urusan Sahara Barat di Markas PBB di New York.