PT Pupuk Indonesia (Persero) menyatakan sosialisasi menjadi salah satu faktor penting untuk menyokong penyerapan pupuk bersubsidi di semua wilayah tanah air, termasuk Sumatera Utara.

"Itulah kenapa kami melakukannya secara kontinu dan berkesinambungan," ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Pupuk Iskandar Muda, anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Eko Setyo Nugroho di Medan, Selasa.

Eko melanjutkan, sosialisasi tersebut dilakukan di beberapa wilayah Indonesia agar pihak-pihak terkait seperti distributor dan pengecer pupuk bersubsidi serta petani dapat memahami mekanisme untuk mendapatkan pupuk pemerintah itu.

Pada Selasa (21/5), Pupuk Indonesia melakukan sosialisasi kebijakan pupuk bersubsidi di Medan, Sumatra Utara.

Kebijakan itu tertuang dalam dua regulasi yakni, pertama, Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2024, yang merupakan perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian dan, kedua, Keputusan Menteri Pertanian Nomor 249 tahun 2024 tentang Penetapan Alokasi Dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2024.

"Sebelumnya kami sudah melakukan sosialisasi ke provinsi-provinsi lain yang serapan pupuk bersubsidinya tinggi yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat," tutur Eko.

Dia menegaskan, stok pupuk bersubsidi di Indonesia melimpah. Pada 20 Mei 2024, total stok pupuk nasional ada di angka 2.049.046 ton.

Rinciannya, pupuk urea bersubsidi berjumlah 854.402 ton dan NPK bersubsidi 508.534 ton, atau lebih dari 200 persen dari level minimum yang ditetapkan yakni masing-masing 178.44 ton (urea) dan 156.062 ton (NPK).

Di Sumatra Utara, juga pada 20 Mei 2024, total stok pupuk di Sumut ada 147.374 ton dengan volume pupuk urea bersubsidi 63.810 ton (batas stok minimal 11.051 ton) dan NPK bersubsidi 13.978 ton (batas stok minimal 10.518 ton).

"Stok pupuk bersubsidi kita banyak melimpah. Jadi harus dilakukan sosialisasi supaya penebusan pupuk tersebut oleh petani lancar," kata Eko.

Dari sisi penyaluran, sampai dengan 20 Mei 2024, Pupuk Indonesia mendistribusikan total 2,18 juta ton pupuk bersubsidi atau 22,8 persen dari keseluruhan alokasi subsidi pupuk yang sebesar 9,55 juta ton secara nasional.

Sedangkan untuk wilayah Sumatera Utara, pada periode yang sama, 100.466 ton pupuk bersubsidi telah disalurkan, terdiri dari urea 55.670 ton, NPK sebesar 44.465 ton, dan NPK formula khusus sebesar 331 ton.

Eko menegaskan, selain sosialisasi, dukungan dari semua pihak terkait penting artinya untuk memperlancar penyaluran pupuk bersubsidi.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024