Polres Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, menyiagakan 358 personel selama pelaksanaan Operasi Ketupat Toba 4-16 April 2024, dan menurunkan tim pengurai kemacetan demi memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik yang melintas di wilayah hukum Polres setempat.
Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh di Panyabungan, Kamis, mengatakan, tim pengurai kemacetan tersebut nantinya akan bertugas secara mobile untuk mengantisipasi kemacetan dititik-titik rawan macet mulai dari perbatasan Madina - Tapanuli Selatan hingga Kecamatan Muara Sipongi (perbatasan Sumut - Sumbar).
Pada jalur mudik sepanjang jalan lintas Sumatera ini merupakan titik-titik rawan macet, karena pada hari-hari tertentu ada aktivitas pasar tumpah.
"Tim pengurai kemacetan ini nantinya akan bertugas secara mobile tidak hanya menunggu pos saja. Apabila, ada titik kemacetan yang memenuhi syarat merah petugas akan monitoring dan meluncur ke lokasi untuk mengurainya. Pengamatan kemacetan tersebut nantinya juga akan terpantau dari aplikasi yang langsung dimonitor oleh Polda Sumut," katanya.
Ia menyampaikan, selain menerjunkan ratusan personel, dalam Operasi Ketupat 2024 tersebut, Polres Madina juga telah menyiapkan lima pos di sejumlah titik-titik rawan, yakni tiga pos pelayanan dan dua pos pengamanan.
Ketiga pos pelayanan itu berada di daerah Siabu, Lembah Sorik Marapi dan Muarasipongi. Sedangkan pos pengamanan berada di Panyabungan dan Natal.
Selain fokus pada pengamanan arus mudik, lanjut Arie, pihaknya juga fokus pada pengamanan pada saat pasca lebaran.
Untuk pengamanan pasca lebaran ini nantinya akan lebih banyak difokuskan di wilayah Pantai Barat Madina khususnya di Natal apalagi kawasan ini merupakan daerah wisata.
"Untuk daerah Pantai Barat ini nantinya sejumlah Polsek yang berada di kawasan itu diwajibkan membuat posko bantuan. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi warga yang menikmati rekreasi," jelas Arie.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Kapolres Madina AKBP Arie Sofandi Paloh di Panyabungan, Kamis, mengatakan, tim pengurai kemacetan tersebut nantinya akan bertugas secara mobile untuk mengantisipasi kemacetan dititik-titik rawan macet mulai dari perbatasan Madina - Tapanuli Selatan hingga Kecamatan Muara Sipongi (perbatasan Sumut - Sumbar).
Pada jalur mudik sepanjang jalan lintas Sumatera ini merupakan titik-titik rawan macet, karena pada hari-hari tertentu ada aktivitas pasar tumpah.
"Tim pengurai kemacetan ini nantinya akan bertugas secara mobile tidak hanya menunggu pos saja. Apabila, ada titik kemacetan yang memenuhi syarat merah petugas akan monitoring dan meluncur ke lokasi untuk mengurainya. Pengamatan kemacetan tersebut nantinya juga akan terpantau dari aplikasi yang langsung dimonitor oleh Polda Sumut," katanya.
Ia menyampaikan, selain menerjunkan ratusan personel, dalam Operasi Ketupat 2024 tersebut, Polres Madina juga telah menyiapkan lima pos di sejumlah titik-titik rawan, yakni tiga pos pelayanan dan dua pos pengamanan.
Ketiga pos pelayanan itu berada di daerah Siabu, Lembah Sorik Marapi dan Muarasipongi. Sedangkan pos pengamanan berada di Panyabungan dan Natal.
Selain fokus pada pengamanan arus mudik, lanjut Arie, pihaknya juga fokus pada pengamanan pada saat pasca lebaran.
Untuk pengamanan pasca lebaran ini nantinya akan lebih banyak difokuskan di wilayah Pantai Barat Madina khususnya di Natal apalagi kawasan ini merupakan daerah wisata.
"Untuk daerah Pantai Barat ini nantinya sejumlah Polsek yang berada di kawasan itu diwajibkan membuat posko bantuan. Hal ini bertujuan untuk memberikan rasa aman bagi warga yang menikmati rekreasi," jelas Arie.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024