Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania mengungkapkan penemuan menarik terkait daun stevia.
Selain dikenal sebagai pemanis nol kalori dan bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, ternyata daun stevia juga memiliki khasiat sebagai imunomodulator, utamanya saat Ramadhan dan cuaca yang tidak menentu. Menurut Inggrid Tania, stevia dapat membantu tubuh manusia dalam merespons dengan lebih optimal terhadap patogen yang mencoba masuk ke dalam tubuh.
"Stevia bisa membantu sistem imun kita untuk bisa merespons secara seimbang, misalnya dengan membantu sistem imun adaptif sehingga sel-sel imun menjadi responsif atau sesuai dalam memberikan respons terhadap suatu patogen," kata Inggrid kepada ANTARA, Selasa.
Selain itu, Inggrid juga menyampaikan pentingnya penggunaan bahan herbal sebagai imunomodulator yang dapat membantu tubuh dalam mengatur sel-sel imun sehingga imunitas menjadi lebih kuat dan memberikan respons yang tepat terhadap patogen atau mikroorganisme yang mencoba masuk ke dalam tubuh.
"Patogen atau mikroorganisme tersebut di antaranya adalah virus, bakteri, jamur, dan parasit, serta juga dapat membantu meregulasi tubuh kita agar sistem imun mampu merespons stimulus atau bahan-bahan yang bisa menimbulkan alergi atau pemicu hipersensitivitas dan juga dapat membantu menekan atau mencegah sel kanker," ujarnya.
Beberapa contoh herbal yang telah dikenal memiliki sifat imunomodulator adalah daun teh atau ‘Camellia Sinensis’, Jahe ‘Zingiber Officinale’, dan Ketumbar ‘Coriandrum Sativum’.
Inggrid menjelaskan bahwa teh hitam memiliki khasiat sebagai imunomodulator yang mirip dengan teh hijau, karena mengandung senyawa polifenol dan antioksidan seperti senyawa katekin. Selain itu, daun teh juga semakin diperkuat khasiatnya dengan bahan imunomodulator lainnya, seperti jahe.
Jahe, yang telah lama dikenal sebagai bahan herbal yang membantu meredakan gejala masuk angin, ternyata juga memiliki efek imunomodulator yang dapat membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengatasi infeksi virus yang menyebabkan penyakit seperti flu atau influenza.
Tidak hanya daun teh dan jahe, tetapi rempah-rempah seperti ketumbar juga memiliki sifat imunomodulator. Ketumbar, yang sering ditemukan di dapur sebagai bahan pelengkap masakan, telah terbukti dapat menstimulasi sel-sel imun untuk bekerja secara lebih optimal.
“Jahe juga sudah banyak dipakai oleh penduduk atau masyarakat di berbagai belahan dunia untuk membantu menguatkan imunitas tubuhnya. Berbagai penelitian juga sudah menunjukkan bahwa juga ada bahan yang bisa ditemukan di dapur, misalnya ketumbar yang ternyata merupakan rempah-rempah yang bersifat imunomodulator yakni suatu bahan yang bisa menstimulasi sel-sel imun kita untuk bekerja secara lebih optimal,” ungkap Inggrid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Khasiat daun stevia sebagai imunomodulator
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Selain dikenal sebagai pemanis nol kalori dan bermanfaat untuk menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes, ternyata daun stevia juga memiliki khasiat sebagai imunomodulator, utamanya saat Ramadhan dan cuaca yang tidak menentu. Menurut Inggrid Tania, stevia dapat membantu tubuh manusia dalam merespons dengan lebih optimal terhadap patogen yang mencoba masuk ke dalam tubuh.
"Stevia bisa membantu sistem imun kita untuk bisa merespons secara seimbang, misalnya dengan membantu sistem imun adaptif sehingga sel-sel imun menjadi responsif atau sesuai dalam memberikan respons terhadap suatu patogen," kata Inggrid kepada ANTARA, Selasa.
Selain itu, Inggrid juga menyampaikan pentingnya penggunaan bahan herbal sebagai imunomodulator yang dapat membantu tubuh dalam mengatur sel-sel imun sehingga imunitas menjadi lebih kuat dan memberikan respons yang tepat terhadap patogen atau mikroorganisme yang mencoba masuk ke dalam tubuh.
"Patogen atau mikroorganisme tersebut di antaranya adalah virus, bakteri, jamur, dan parasit, serta juga dapat membantu meregulasi tubuh kita agar sistem imun mampu merespons stimulus atau bahan-bahan yang bisa menimbulkan alergi atau pemicu hipersensitivitas dan juga dapat membantu menekan atau mencegah sel kanker," ujarnya.
Beberapa contoh herbal yang telah dikenal memiliki sifat imunomodulator adalah daun teh atau ‘Camellia Sinensis’, Jahe ‘Zingiber Officinale’, dan Ketumbar ‘Coriandrum Sativum’.
Inggrid menjelaskan bahwa teh hitam memiliki khasiat sebagai imunomodulator yang mirip dengan teh hijau, karena mengandung senyawa polifenol dan antioksidan seperti senyawa katekin. Selain itu, daun teh juga semakin diperkuat khasiatnya dengan bahan imunomodulator lainnya, seperti jahe.
Jahe, yang telah lama dikenal sebagai bahan herbal yang membantu meredakan gejala masuk angin, ternyata juga memiliki efek imunomodulator yang dapat membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian telah menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengatasi infeksi virus yang menyebabkan penyakit seperti flu atau influenza.
Tidak hanya daun teh dan jahe, tetapi rempah-rempah seperti ketumbar juga memiliki sifat imunomodulator. Ketumbar, yang sering ditemukan di dapur sebagai bahan pelengkap masakan, telah terbukti dapat menstimulasi sel-sel imun untuk bekerja secara lebih optimal.
“Jahe juga sudah banyak dipakai oleh penduduk atau masyarakat di berbagai belahan dunia untuk membantu menguatkan imunitas tubuhnya. Berbagai penelitian juga sudah menunjukkan bahwa juga ada bahan yang bisa ditemukan di dapur, misalnya ketumbar yang ternyata merupakan rempah-rempah yang bersifat imunomodulator yakni suatu bahan yang bisa menstimulasi sel-sel imun kita untuk bekerja secara lebih optimal,” ungkap Inggrid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Khasiat daun stevia sebagai imunomodulator
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024