PLN UID Sumatera Utara mencatat beban puncak listrik pada malam sebelum Ramadhan 1445 Hijriah sebesar 1.871 megawatt (MW) di wilayahnya.

"Itu beban puncak pada pukul 19.00 WIB. Dengan daya mampu pembangkit 2.384 MW, maka Sumut masih memiliki cadangan 513 MW," ujar Asisten Manajer Komunikasi dan Manajemen Stakeholder PLN UID Sumut Yudhistira di Medan, Senin.

Yudhistira menyebut, PLN mampu memenuhi beban puncak itu lantaran jaringan mereka mulai dari pembangkit dalam kondisi prima.

Hal tersebut, dia melanjutkan, tidak lepas dari kebijakan PLN UID Sumut yang sudah melakukan pemeliharaan sejak sebelum Ramadhan 1445 Hijriah.

"Jadi selama Ramadhan tidak ada lagi pekerjaan pemeliharaan," kata Yudhistira.

Dia menambahkan, selama Ramadhan 2024, PLN UID Sumut memperkirakan beban puncak listrik di provinsi itu terjadi pada rentang pukul 18.00 WIB-22.00 WIB.

Akan tetapi, Yudhistira memperkirakan beban listrik pada dini hari saat Ramadhan 2024 lebih tinggi dari normal karena masyarakat menjalani sahur.

"Biasanya pada dini hari masyarakat masih tidur. Namun selama Ramadhan orang akan bangun untuk mempersiapkan sahur," tutur dia, sambil menambahkan bahwa mereka perlu melakukan penghitungan induk memastikan penambahannya berapa dibandingkan hari biasa.

Pemerintah Indonesia menetapkan awal puasa atau 1 Ramadhan 1445 Hijriah 2024 Masehi jatuh pada Selasa (12/3).

Penetapan itu didasarkan pada keputusan sidang isbat di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Minggu (10/3), yang dimulai pukul 17.00 WIB.

Meski demikian, beberapa organisasi Islam sudah melaksanakan puasa sebelum pemerintah misalnya Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan awal Ramadhan pada Senin (11/3).

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024