Direktur Utama Perumda Tirtanadi Kabir Bedi mengatakan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang) membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk mengalirkan 1.100 liter air per detik ke lebih 80 ribu pelanggan.

"Kemungkinan itu baru bisa dilakukan tahun 2026," ujar Kabir di Medan, Senin.

Menurut dia, sejak dioperasikan oleh Perumda Tirtanadi pada Januari 2025, SPAM Mebidang baru dapat mengalirkan air 200 liter per detik dari kapasitas maksimal 1.100 liter per detik.

Kabir menyebut, aliran itu ditujukan ke sekitar 14.000 pelanggan yang ada di kawasan Mebidang.

"Peningkatan debitnya akan dilakukan bertahap. Dari 200 liter per detik, lalu ke 250 liter per detik, lalu ke 300 liter per detik dan seterusnya," tutur dia.

Nantinya, ketika SPAM tersebut beroperasi dengan kekuatan penuh, debit 1.100 liter per detik tersebut akan dibagi ke Medan, Binjai dan Deli Serdang.

Medan misalnya, Kabir menambahkan, mendapatkan jatah air bersih sekitar 750 liter per detik.

"Nantinya disesuaikan dengan kemampuan serap masing-masing daerah," kata dia.

SPAM regional Mebidang, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 25 Agustus 2023, dibangun untuk menyokong upaya Pemerintah Indonesia mengejar target 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada tahun 2024.

Pembangunan SPAM itu dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, bersama beberapa BUMN seperti PT Brantas Abipraya (Persero) serta PT Adhi Karya (Persero).

SPAM Mebidang melayani kebutuhan air minum untuk 88.000 sambungan rumah (SR) yang sama dengan 440.000 jiwa di wilayah meliputi 10 kecamatan di Kota Medan, dua kecamatan di Kota Binjai dan satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang.

Keberadaan SPAM itu diproyeksikan akan memenuhi 83,6 persen kebutuhan air di wilayah Mebidang atau lebih banyak dari saat ini yang sekitar 64 persen.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024