Diduga karena sopirnya mengantuk, sebuah bus penumpang bernomor polisi BB 7014 BB dari Sumatera Tapanuli Transport (STT) jatuh ke jurang dengan kedalaman 30 meter di Adiankoting, Tapanuli Utara, yang mengakibatkan dua orang tewas, satu luka berat dan 10 luka ringan, Minggu.

"Sesuai keterangan salah seorang saksi yaitu salah satu penumpang atas nama NN yang mengalami luka berat, penyebab kecelakaan itu diduga terjadi karena sopirnya sedang mengantuk saat mengemudikan mobil," ujar Kapolres Tapanuli Utara AKBP Ernis Sitinjak melalui Kasat Lantas AKP Dahnial Saragih di Tapanuli Utara, Minggu.

Dahnial mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu sekitar pukul 06.30 WIB, di jalan lintas Sumatera KM 32–33 kawasan Tarutung-Sibolga, tepatnya di Dusun Parsingkaman Desa Pagaranlambung I, Kecamatan Adiankoting, Tapanuli Utara (Taput).

Bus dikemudikan oleh Madogar Manurung (56 tahun), warga Desa Tornauli Dolok, Kecamatan Adiankoting, Taput.

Berdasarkan data kepolisian, Madogar menjadi salah satu korban meninggal dunia. Selain itu, ada korban tewas lain berinisial FM.

Adapun korban yang mengalami luka berat yaitu NN, dan korban luka ringan berinisial NA, MS,  R, LT, YAN, MT, LMS, TKL, RJL, MTS.

"Sebelum terjadi kecelakaan, saksi NN sudah mengingatkan si sopir agar beristirahat dulu jika sudah mengantuk, tetapi  tidak diindahkan. Keterangan saksi NN dikuatkan dengan keterangan saksi lain yang berstatus sebagai penumpang mobil tersebut," tutur Dahnial.

Polisi, dia melanjutkan, sudah melakukan olah TKP dan kedua korban yang meninggal dunia sudah diserahkan kepada keluarga masing-masing.

Korban luka-luka yang sempat dirawat di Puskesmas Adiankoting sudah dijemput sanak keluarga masing-masing dan yang luka berat masih dalam perawatan.

"Sedangkan mobil bus masih belum bisa dievakuasi dari dalam jurang. Kami menunggu mobil derek," kata AKP Dahnial.

Pewarta: Rinto Aritonang

Editor : Michael Teguh Adiputra S


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024