Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghadapi bencana alam antara lain dengan menyosialisasikan delapan imbauan.

"Kami telah menyiapkan delapan poin untuk menghadapi potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah ini," ujar Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, di Medan, Senin.

Ia menjelaskan delapan imbauan tersebut guna memberi pemahaman kepada masyarakat agar mengantisipasi bilamana bencana alam terjadi di wilayah ini.

"Pertama, masyarakat yang bertempat tinggal di bantaran sungai, ketika frekuensi dan intensitas curah hujan semakin tinggi agar meningkatkan kesiapsiagaan dengan mengurangi aktivitas di luar rumah serta melakukan upaya mengevakuasi diri dan kelompok secara mandiri ke tempat yang lebih aman," katanya.

Yang kedua, kata dia, masyarakat yang di area cekungan dan dengan sistem drainase wilayah yang tidak memadai agar membuat benteng pada lajur-lajur aliran air menuju rumah secara mandiri.
 


"Ketiga, instansi, organisasi maupun kelompok masyarakat yang memiliki pintu air pengendali banjir agar senantiasa dapat diaktifkan sesuai kondisi yang dibutuhkan. Keempat, masyarakat yang terdampak banjir untuk memperhatikan sistem kelistrikan agar tidak memicu korsleting listrik dan bahaya kebakaran," cakapnya.

Kelima, masyarakat juga diminta menghindari kegiatan wisata air ketika frekuensi dan intensitas hujan tinggi. Keenam, setiap orang berkewajiban melihat, mengawasi dan memantau situasi lingkungan sekitar terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi yang terjadi dan melaporkan kepada pemangku kebijakan terkait.

"Ketujuh. Instansi, organisasi maupun kelompok masyarakat yang memiliki sistem peringatan dini banjir dan sistem peringatan dini tanah longsor agar senantiasa mengaktifkan sesuai kondisi dan kebutuhan.

Lalu, yang terakhir, dia mengatakan lahan pertanian atau perkebunan yang berada di kemiringan terjal, ketika frekuensi dan intensitas hujan tinggi dan mengakibatkan kondisi jenuh air yang berpotensi longsor agar menghindari aktivitas di pertanian dan perkebunan.*

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023