Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Medan, Sumatera Utara, menyatakan Kota Medan secara bertahap telah memenuhi enam dimensi smart city, yakni smart governance, branding, economy, living, society, dan smart environment.
 
"Pembangunan berbasis smart city membuka ruang inovasi yang luas dengan solusi smart terhadap persoalan yang dihadapi pemerintah, masyarakat, pelaku bisnis, dunia pendidikan dan pemangku kepentingan lainnya," ucap Kepala Dinas Kominfo Kota Medan Arrahmaan Pane di Medan, Selasa.
 
Dia menjelaskan, dimensi smart governance merupakan tata kelola pemerintahan berbasis teknologi informasi dan komunikasi diterapkan pada tiga fungsi pemerintah, yaitu kebijakan publik, birokrasi, dan pelayanan publik.
 
Aplikasi yang telah dibangun, di antaranya Sibisa yang melayani pengurusan administrasi kependudukan dan catatan sipil dalam jaringan, dan E-DevPlan merupakan kertas kerja penyusunan rencana pembangunan.
 
Dimensi smart branding, lanjutnya, dipenuhi Pemkot Medan dengan memperhatikan tiga atribut, yaitu pariwisata, bisnis, dan citra.
 
Dalam penerapannya Pemkot Medan memiliki aplikasi Sipandu yang mempermudah masyarakat mengurus perizinan terpadu dan berbagai perhelatan membangkitkan pariwisata yang ditampilkan juga secara daring.
 
Sedangkan dimensi smart economy bertujuan untuk mengembangkan ekosistem industri, dan metode transaksi yang nyaman antara lain program satu kelurahan satu sentra kewirausahaan.
 
"Kita juga punya aplikasi Siduta merupakan wadah pengembangan karier, peningkatan keterampilan, kompetensi, dan jembatan bagi angkatan kerja, pemerintah, dan perusahaan untuk saling terhubung," katanya dalam seminar nasional inovasi 'Peran Teknologi untuk Mewujudkan Kota Medan Menjadi Smart City'.
 
Pemenuhan dimensi smart living Pemkot Medan, di antaranya melaksanakan program Medan rapi tanpa kabel, call center 112 untuk kedaruratan, 119 untuk kesehatan, e-parking dan intelligent transportation system.
 
Dimensi smart society merupakan kondisi ideal interaksi masyarakat, baik individu, sosial, dan digital telah melaksanakan program Sapa Lingkungan (Saling) mewadahi penyampaian aspirasi masyarakat langsung kepada Wali Kota Medan.
 
Terakhir dimensi smart environment yang mencerminkan komitmen kota terhadap masalah lingkungan, pengelolaan sampah, dan penggunaan energi.
 
"Pemkot Medan memiliki beberapa program antara lain air quality monitoring system (AQMS) yang memantau kualitas dan mengetahui tingkat pencemaran udara dan pembuatan bank-bank sampah yang berfungsi reduce, reuse dan recyle," papar Arrahmaan.
 
Pihaknya mengungkapkan segala program Pemkot Medan, termasuk memenuhi dimensi smart city tersebut, membutuhkan dukungan masyarakat agar berjalan dengan baik.
 
"Kami pernah memasang internet di sekolah dan puskesmas, Kelurahan Nelayan Indah, tapi dua hari kemudian perangkatnya sudah hilang. Makanya salah satu bentuk dukungan itu menjaga apa sudah kita kerjakan," jelas Arrahmaan.

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Michael Teguh Adiputra S


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023