Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumatera Utara (Sumut) Arif Mandu mengatakan salah satu upaya membina Rumah Pangan Kita (RPK) di wilayahnya adalah dengan menggaet mereka untuk mendistribusikan beras Program  Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

"Mereka juga bisa menjual gula serta minyak goreng yang berasal dari gudang Bulog," ujar Arif di Medan, Sumut, Sabtu.

Dia melanjutkan dengan aktif berjualan produk Bulog, berarti RPK menjalankan fungsinya untuk program stabilisasi harga nasional.

Selain itu, melalui kegiatan berniaga, pemilik RPK dapat terus meningkatkan kemampuan berwirausaha.

"Sampai saat ini, RPK-RPK di Sumut masih menjalankan usahanya meski tidak semua," kata Arif.

Dia melanjutkan, di Sumut, terdapat sekitar tiga ribu RPK yang mayoritas berada di ibu kota Provinsi Sumut, Medan.
 


Dari total tersebut, Arif menyebut ada kurang lebih 700 RPK yang aktif menjual beras Program SPHP.

Perum Bulog Sumut, menurut Arif, terus membuka peluang bagi siapa saja baik individu, kedai maupun pihak seperti koperasi untuk menjadi RPK.

Berdasarkan laman Bulog, syarat untuk menjadi RPK yaitu memiliki lahan atau tempat untuk berjualan, mengisi formulir pendaftaran, menyerahkan fotokopi KTP, fotokopi NIB dan NPWP serta melakukan pembelian produk.

"Untuk RPK, tidak ada target penjualan beras SPHP. Hanya saja mereka maksimal hanya dapat membeli dua ton beras SPHP per minggu. Kami mengimbau jangan menjual beras SPHP di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium yakni Rp11.500 per kilogram kepada masyarakat," tutur Arif.

Adapun sejak Januari 2023 hingga Jumat (24/11), Bulog Sumut sudah menyalurkan 66.711 ton beras SPHP atau 91,39 persen dari target 73 ribu ton.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Sumut: Distribusi beras Program SPHP salah satu upaya bina RPK

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023