Bupati Samosir Vandiko Gultom bersama PT Freeport Indonesia meresmikan taman Totem Dunia yang berada di kawasan Water Front City (WFC) Pangururan, Kamis (23/11) dalam rangkaian acara event Aquabike Jetski World Championship 2023 di Kabupaten Samosir.
Peresmian taman Totem Dunia yang turut dihadiri perwakilan PT Freeport Asiroha Situmorang sebagai Vice President (VP) Controller, kemudian VP Government Relation Joni Lingga, Kepala Wilayah III BPPW Sumut Kementrian PUPR Syafril Tansier, Asisten Deputi SDM Parekfraf Kemenkomarvest Hermin Esti, Wakil Bupati Samosir Martua Sitanggang, Wakapolres Samosir Kompol Saut Panggabean beserta Yayasan Maramowe-Komoro tersebut memadukan adat budaya Suku Batak yang bernama Totem Si Tolu Harajaon bersama adat budaya Suku Komoro-Papua yang bernama Totem Mbitori dan Wemawe.
Vandiko mengatakan, keberadaan lima (5) buah totem yang saat ini berdiri di kawasan WFC Pangururan, seiring waktu akan meningkatkan kemajuan pariwisata Samosir yang memiliki keunikan tersendiri menggambarkan keberagaman budaya Indonesia namun dapat berdiri bersama di Kabupaten Samosir.
"Saat ini sudah ada tiga (3) buah totem si Tolu Harajaon dan dua (2) buah totem Komoro berdiri yang diresmikan dengan adat masing-masing suku. Dengan harapan akan ada totem-totem lainnya mengisi taman totem ini kedepan memajukan pariwisata Samosir," kata Vandiko.
Dia menyampaikan Pemkab Samosir serta segenap masyarakatnya merasa bersyukur telah menerima Totem Komoro sebagai bukti persahabatan dan kekayaan NKRI yang dikerjakan bersama oleh PT Freeport, Kementrian PUPR dan masyarakat suku Komoro untuk disumbangkan ke Kabupaten Samosir.
"Kita sungguh berterima kasih atas sumbangan totem ini kepada masyarakat Samosir. Inilah kekayaan bangsa kita, beragam namun bisa dipadukan yang selalu akan kita rawat," ucap Vandiko.
Sementara, Joni Lingga mengatakan pemberian Totem Komoro dipersembahkan khusus bagi suku Batak di Samosir sebagai bentuk persaudaraan dengan pembuatan langsung dikerjakan oleh puluhan orang pelaku seniman dari suku Komoro dan diselesaikan dalam tempo pengerjaan patung selama 27 hari.
"Totem ini kita persembahkan bagi suku Batak. Bangsa Batak dan Bangsa Papua memiliki cukup banyak kemiripan. Saya sendiri orang Papua asli Batak dan kita sangat senang dan bangga bisa diterima disini dari adat suku Papua," sebut Joni Lingga mengakhiri sambutannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023