Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Panjaitan mengatakan, kegiatan pariwisata sekaligus lari lintas alam (trail run) bertajuk "Trail of The Kings" menjadi salah satu upaya mencabut kartu kuning UNESCO untuk Kaldera Toba.

"Terkait kartu kuning itu, kami melakukan yang sesuai porsi kami. Kami mencoba mengembangkan 'Trail of The Kings'," ujar Jimmy kepada ANTARA di Medan, Jumat.

Dia melanjutkan, "Trail of The Kings" akan dibalut dengan ekowisata. Itulah alasan kenapa ajang internasional tersebut akan terkoneksi dengan 16 "geosite" di kawasan Danau Toba.

Kompetisi lari tersebut, kata Jimmy, rencananya akan digelar pada awal tahun 2024. Saat ini, BPODT fokus untuk menyusun konsep pariwisatanya.

Menurut Jimmy, sebagai Badan Layanan Umum (BLU) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, BPODT memiliki kewajiban untuk terus mengembangkan kepariwisataan "geopark" Toba.

"Jadi 'Trail of The Kings' akan menyajikan jalur atau paket-paket wisata yang menghubungkan 16 titik geosite di Danau Toba," tutur dia.

Ajang lari lintas alam yang bernama lengkap "Trail of The Kings: Toba Kaldera" ini sudah mendapatkan dukungan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.


Dan, untuk meningkatkan nilai prestisius kegiatan tersebut, BPODT menggandeng Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB), kompetisi lari lintas alam ternama dunia. 

Adapun Menpora Dito mengingatkan BPODT untuk melibatkan juga asosiasi olahraga lari lintas alam nasional yaitu Asosiasi Lari Trail Indonesia (ALTI) dalam pelaksanaan "Trail of the Kings".

Dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba mendapatkan "kartu kuning" dari UNESCO.

Selain Kaldera Toba, daerah lain yang meraih kartu serupa adalah Gua Zhijindong (China), Taman Nasional Regional Luberon (Prancis), Madonie (Italia) dan Colca y Volcanes de Andagua (Peru).

Kartu kuning itu merupakan peringatan dari UNESCO yang berarti badan pengelola wilayah tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.

UNESCO pun meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark untuk melakukan perbaikan sebelum dilakukan validasi ulang dua tahun kemudian.

UNESCO menetapkan tiga kriteria untuk "geopark" berdasarkan hasil validasi yang mereka terapkan.

Jika memenuhi semua kriteria, taman bumi tersebut berhak memperoleh "kartu hijau" dan akan divalidasi kembali empat tahun setelah status itu diberikan.

Pewarta: Michael Siahaan

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023