Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin mengatakan, peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) perlu dilakukan dengan eksplorasi sumur.
"Untuk menggenjot produksi migas tentunya dibutuhkan eksplorasi dan penemuan sumur-sumur migas baru di sejumlah titik," ujar Hassanudin usai menerima kunjungan satuan kerja khusus (SKK) migas Wilayah Sumbagut, di Medan, Rabu.
Dalam pertemuan itu, Hassanudin mengatakan SKK Migas Sumbagut meminta izin untuk melakukan eksplorasi sumur di kawasan hutan yang ada di wilayahnya.
"Kami mendukung kegiatan yang nantinya akan memberikan kebaikan untuk masyarakat. Kalau melihat sisi baiknya, ini untuk masyarakat, karena yang merasakan dari kegiatan itu kan masyarakat langsung, dampaknya juga buat masyarakat," kata Hassanudin.
Menurutnya, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mengoptimalisasi potensi migas di Sumut.
"Kami menyakini SKK Migas berupaya maksimal untuk menemukan sumur-sumur baru, sehingga mampu menggenjot produksi migas yang lebih besar pada tahun-tahun yang akan datang," sebutnya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan seluruh izin rekomendasi pinjam pakai kawasan hutan untuk pengeboran sumur-sumur eksplorasi telah diterima.
"Bulan depan ada kegiatan di Padanglawas.Kegiatannya berupa seismik dua dimensi yang dilakukan oleh mitra kerja SKK Migas," ujarnya
Ia menjelaskan seismik merupakan survei salah satu kegiatan eksplorasi untuk mengambil data bawah permukaan dengan menggunakan sumber getar dan alat perekam khusus, dan merupakan tahap awal dari rangkaian kegiatan eksplorasi migas.
"Kegiatan lainnya berupa pengeboran sumur yang akan dilakukan di Kabupaten Langkat pada tahun 2024. Kemudian mobilisasi rig alat pengeboran dari Belawan ke Tanjungpura," ujarnya.
Untuk itu, Rikky yang hadir bersama tim meminta dukungan dari Pj Gubernur Sumut serta seluruh perangkat daerah untuk mengawal pengerjaan ini.
"Karena target produksi nasional itu satu juta barrel oil per day. Saya berharap adanya koordinasi untuk seluruh kepala dinas baik provinsi dan kabupaten agar target ini bisa tercapai," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Untuk menggenjot produksi migas tentunya dibutuhkan eksplorasi dan penemuan sumur-sumur migas baru di sejumlah titik," ujar Hassanudin usai menerima kunjungan satuan kerja khusus (SKK) migas Wilayah Sumbagut, di Medan, Rabu.
Dalam pertemuan itu, Hassanudin mengatakan SKK Migas Sumbagut meminta izin untuk melakukan eksplorasi sumur di kawasan hutan yang ada di wilayahnya.
"Kami mendukung kegiatan yang nantinya akan memberikan kebaikan untuk masyarakat. Kalau melihat sisi baiknya, ini untuk masyarakat, karena yang merasakan dari kegiatan itu kan masyarakat langsung, dampaknya juga buat masyarakat," kata Hassanudin.
Menurutnya, kegiatan tersebut dilakukan sebagai upaya mengoptimalisasi potensi migas di Sumut.
"Kami menyakini SKK Migas berupaya maksimal untuk menemukan sumur-sumur baru, sehingga mampu menggenjot produksi migas yang lebih besar pada tahun-tahun yang akan datang," sebutnya.
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus mengatakan seluruh izin rekomendasi pinjam pakai kawasan hutan untuk pengeboran sumur-sumur eksplorasi telah diterima.
"Bulan depan ada kegiatan di Padanglawas.Kegiatannya berupa seismik dua dimensi yang dilakukan oleh mitra kerja SKK Migas," ujarnya
Ia menjelaskan seismik merupakan survei salah satu kegiatan eksplorasi untuk mengambil data bawah permukaan dengan menggunakan sumber getar dan alat perekam khusus, dan merupakan tahap awal dari rangkaian kegiatan eksplorasi migas.
"Kegiatan lainnya berupa pengeboran sumur yang akan dilakukan di Kabupaten Langkat pada tahun 2024. Kemudian mobilisasi rig alat pengeboran dari Belawan ke Tanjungpura," ujarnya.
Untuk itu, Rikky yang hadir bersama tim meminta dukungan dari Pj Gubernur Sumut serta seluruh perangkat daerah untuk mengawal pengerjaan ini.
"Karena target produksi nasional itu satu juta barrel oil per day. Saya berharap adanya koordinasi untuk seluruh kepala dinas baik provinsi dan kabupaten agar target ini bisa tercapai," sebutnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023